Tak Berkategori  

Akar Bajakah Tumbuh Kembang Diantara Meranti

CANTUNG, koranbanjar.net- Akar bajakah telah mampu menyedot perhatian segala elemen masyarakat di tanah air. Itu terjadi dan memuncak sejak tiga pelajar SMAN 2 Palangka Raya Kalimantan Tengah meraih medali emas dalam World Invention Creativity Olympic di Seoul Korea Selasa pada 25-27 Juli 2019.

Perkembangannya, akar bajakah yang dipandang bisa menyembuhkan kanker, diburu dan menjadi barang dagangan yang laku dijual di pasaran. Pencarian dilakukan di berbagai tempat di Kalimantan, termasuk Kalimantan Selatan.

Pegunungan Meratus menjadi tempat paling potensial dari tumbuh kembang tumbuhan khas suku Dayak ini. Ditemukan di berbagai wilayah kabupaten di Kalsel, atau kawasan hutan di Pegunungan Meratus. Mulai Kabupaten Tabalong sampai ke Kotabaru.

Kepala Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Sungai Kupang Kelumpang Hulu Kotabaru M Rifai menyebutkan, ketika rombongan tim identifikasi potensi kehutanan. Maka, di kawasan antara Kotabaru dengan Banjar ditemukan banyak akar gantung atau bajakah. “Itu potensi hutan yang ada di Desa Paramasan Atas dan Paramasan Bawah ketika kami melakukan identifikasi,” katanya, Rabu (2/10/2019).

Bajakah ditemukan berada di antara pohon-pohon besar meranti yang masih ada, terdapat di kawasan perbatasan dua kabupaten tersebut. Potensi bajakah ini tentu mendapatkan perhatian dan pelestarian dari Dinas Kehutanan Kalsel melalui RPH setempat.

Ditemukannya banyak bajakah di sekitar Pegunungan Meratus di Kotabaru dan Banjar, serupa pula adanya sewaktu identifikasi potensi hutan di Dusun Napu Desa Cantung Kiri Hulu Kotabaru dan Desa Emil Baru Kecamatan Mantewe Tanah Bumbu.

“Identifikasi potensi hutan waktu lalu itu di kedua tempat, selain potensi kayu juga ada banyak bajakah. Kemudian, masih ada lagi bajakah di Kotabaru seperti di Desa Muara Urie  dan Gunung Hijau Dusun Lipon,” kata M Rifai. (dya)