Tak Berkategori  

74 Agen Biro Perjalanan Dibina untuk “Menjual” Tempat Wisata

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Memaksimalkan pariwisata di Kalimantan Selatan, Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan memberikan workshop kepada 74 peserta travel agen biro perjalanan wisata untuk dibina, yang diharapkan dapat lebih ‘menjual’ tempat wisata di Kalsel.

“Kita membina mereka, mengarahkan dan membuatkan pola perjalanannya, jadi mereka sendiri yang nanti menjualnya,” ujar Kabid Industri dan Kelembagaan Parawisata Banjarmasin Ir Hj Jufrida Khairani kepada koranbanjar.net pada kegiatan Penyusunan dan Workshop Pola Perjalanan Travel Pattern, yang bertema Dengan Paket Perjalanan Wisata Dapat Memberikan Kemudahan Pelayanan Bagi Wisatawan, di Hotel Area Barito Banjarmasin, Kamis (13/6/2019).

Ia menjelaskan, pembinaan ini bukan bersifat kerjasama. “Melainkan dari Dinas Parawisata
mengundang dari Asita, Asita yang nanti merangkul perjalanan mereka. Jadi ini tujuannya untuk menjual wisata Kalsel kepada masyarakat maupun wisatawan mancanegara,” tutur Jufrida.

Adapun pertemuan seperti ini diungkapkannya, sudah dilakukan mulai tahun lalu dengan menawarkan wisata buatan. Kemudian akan direncanakan perjalanan wisata alam.

“Ini sebenarnya tahun kemarin sudah dilaksanakan, dan tahun ini kan wisata alam, Insyaalah tahun depan itu programnya ialah wisata hutan, karena banyak wisatawan mancanegara itu kan suka dengan wisata hutan,” ungkapnya.

Sementara saat ini dilema dengan mahalnya harga tiket pewasat. Menurut Jufrida, hal itu lumayan cukup mempengaruhi datangnya turis mancanegara ke Indonesia khususnya Kalsel.

“Tapi kan juga kita lihat kembali imbas baiknya, orang yang ada di dalam Kalsel tidak keluar dari Kalsel untuk mencari pariwisatanya. Jadi tujuannya yang murah mau kemana, seperti orang yang dari Kalteng mau ke Kalsel itu ada yang ke Kiram ada juga yang ke Loksado. Karena tiketnya mahal, mereka malah memilih wisata yang di dalam-dalam saja,” katanya.

Ia berharap ke depannya wisata di Kalsel makin banyak diminati masyarakat agar menambah devisa pemasukan negara.

“Kita kan provinsi, kewenangan untuk membenahi wisata di daerah masing-masing jadi kita cuma mengkordinir dan sisanya dari daerah,” pungkasnya. (ags/dra).