Masih banyak orang yang salah memahami konsep gaya hidup minimalis. Akibatnya, Anda malah jadi lebih konsumtif saat ingin menerapkan gaya hidup satu ini.
Dirangkum dari Yukepo.com—jaringan Suara.com dan koranbanjar.net, berikut beberapa hal tentang gaya hidup minimalis yang perlu dipahami.
Apakah akan benar-benar berguna? Apakah tidak akan sia-sia? Itulah kenapa mereka lebih suka menabung dan investasi ketimbang belanja sembarangan.
Singkirkan barang yang tidak dibutuhkan
Jika ada barang tidak berguna, lebih baik disumbangkan atau dibuang saja daripada hanya menumpuk di rumah.
Namun sebelum menyingkirkan barang, mereka akan berpikir apakah ada yang bisa didaur ulang. Selain itu, mereka bakal mempertimbangkan, apakah masih masih layak disumbangkan atau tidak.
Memilih tempat tinggal berkonsep minimalis
Rumah mungil adalah dambaan orang dengan gaya hidup minimalis. Rumah minimalis membuat mereka jadi tidak perlu mengisinya dengan banyak perabotan dan pernak-pernik kurang bermanfaat.
Memilih barang berkualitas untuk penggunaan jangka panjang
Cenderung hemat, orang minimalis biasanya akan memilih barang berkualitas baik untuk penggunaan jangka panjang. Tidak apa-apa walau harganya relatif mahal karena mereka jadi tidak perlu membeli barang yang sama berulang kali.
Prinsip reuse
Mereka tidak malu menggunakan kembali atau reuse barang-barang yang sudah tidak terpakai dari pada membeli baru. Misalnya adalah memodifikasi ban mobil bekas untuk dijadikan kursi ala kafe.
Soal waktu, harus efektif dan efisien
Mereka cenderung selalu ingin memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien. Jika mampu mengerjakan beberapa hal dalam satu waktu, kenapa harus menunggu nanti? Mereka tak rela waktu terbuang sia-sia.
Menghargai tenaga, waktu, uang, dan kualitas
Ini adalah ciri khas orang yang menerapkan gaya hidup minimalis. Tak mau segala suatunya jadi sia-sia, mereka merasa lebih baik menekan bahkan mengurangi segala sesuatunya hingga tidak ada yang terbuang percuma. (suara)