PENGARON – Sedikitnya 50 rumah penduduk Desa Sungai Raya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar sudah terkena imbas tanah longsor akibat erosi dari air sungai Riam Kiwa.
Kini, sejumlah rumah penduduk lainnya kembali terancam mengalami nasib yang sama, bahkan 10 rumah penduduk sudah terpaksa harus pindah dari posisi bantaran sungai tersebut.
Bukan hanya itu, akibat erosi, ruas jalan di desa itu juga mulai menyempit. Karena dari tahun ke tahun terus terkikis oleh deburan air sungai.
“Tanah longsor yang berada di pinggiran sungai ini sudah pernah memakan korban pada tahun dua ribu dua, satu rumah dengan penghuninya dihanyutkan saat banjir,” tutur Pembakal Sungai Raya Muhammad Ghazali.
Dia menambahkan, selama ini sudah ada 50 rumah yang terkena imbas dari tanah longsor dan sudah ada 10 rumah yang berpindah dari pinggiran sungai.
Jarak antara ruas jalan dengan pinggiran sungai yang berada di RT 3 ini, jelas dia, tadinya berjarak 100 meter. Nah, sekarang hanya tersisa beberapa inci dari posisi tiang bangunan rumah warga. Pasalnya, Pengaron dulunya menjadi daerah yang rawan terkena banjir.
“Dari dinas terkait sebenarnya sudah pernah ada melakukan survey, namun sampai sekarang tidak pernah ada perbaikan, sedangkan masyarakat sudah sangat resah dengan kedaan sekarang,” tambah Ghazali.
Dari Pembakal sudah ada melakukan permohonan agar ada pembangunan siring. “Jika dibiarkan, maka jalan dan rumah warga akan hancur (terkena longsor), maka kami memohon dengan intansi dan dinas terkait agar segera melakukan tindakan seperti membuatkan siring, karena ini sudah sangat meresahkan warga,” pungkas Pembakal Sungai Raya, Ghazali.(sen)