5 Oknum Peminta Sumbangan Ilegal Dipolisikan, Begini Imbauan Syarif BUSER 690

MARTAPURA, koranbanjar.net – Sekretaris Bumi Selamat Rescue (BUSER) 690, Ahmad Syarif menyayangkan atas ulah 5 oknum yang mengatasnamakan barisan pemadam kebakaran (BPK) Sultan Adam Martapura (SAM) untuk memungut sumbangan, dengan modus membantu korban kecelakaan yang dialami anggota BPK SAM, Rabu (7/8/2019).

Menurut Syarif, hal ini dapat mencemarkan nama baik barisan pemadam kebakaran di Kabupaten Banjar.

Kelima oknum tersebut, akhirnya dibawa ke Mapolres Banjar oleh rekanan BPK di Martapura agar mendapat efek jera sekaligus sebagai peringatan bagi yang lain agar tidak meminta sumbangan secara ilegal.

Ia menjelaskan, asal mulanya diketahui oknum tersebut meminta sumbangan ke pasar Martapura hingg kampong-kampung, dengan modus membantu korban anggota BPK SAM yang mengalami kecelakaan tunggal Sabtu (3/8/2019) lalu.

5 Oknum Peminta Sumbangan Ilegal Dipolisikan, Begini Imbauan Syarif BUSER 690
Sekretaris BUSER 690 Ahmad Syarif. (foto: istimewa)

“Mereka bapintaan sampai ke pasar bahkan sampai ke kampung-kampung, kemudian diamankan oleh rekanan, setelah dikonfirmasi ke pihak BPK SAM ternyata tidak ada meminta sumbangan sampai ke pasar dan kampung. Awalnya tiga orang diamankan, lalu tak lama ada lagi dua orang lainnya” ujar Syarif saat dihubungi koranbanjar.net.

Memang, lanjutnya pada Selasa kemarin ada dari rekanan meminta sumbangan untuk korban anggota BPK SAM, namun hanya di Jalan A Yani depan simpang tiga Sultan Adam dan di Jalan Simpang 4 Sultan Adam, tidak sampai ke pasar.

“Seletah dicek, ternyata oknum tersebut dari BPK Pasba (Pasar Batuah). Dan ternyata dalam data BUSER itu tidak ada tercatat nama BPK Pasba, bahkan setelah ditelusuri mereka pun tidak punya alat-alat pemadam kebakaran, dan tiap kejadian kebakaran tidak ada terlihat ikut berpartisipasi,” jelas Syarif.

Namun, akui Syarif, dirinya belum mengetahui untuk apa uang tersebut mereka gunakan. “Tadi dikonfirmasi pihak polisi, bahwa oknum tersebut tidak bisa diproses hukum sebab pungutannya belum mencapai 2 juta rupiah,” katanya.

Syarif mengimbau kepada seluruh BPK yang tergabung di BUSER 690, jika ingin turun mengambil sumbangan kepada masyarakat, agar mengikuti aturan yang ada di Dinas Sosial Kabupaten Banjar.

“Saya juga mengimbau, jika ingin masuk ke wilayah permukiman untuk meminta sumbangan sosial, harus meminta izin dahulu kepada pambakal atau lurah setempat serta ketua RT bersangkutan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua,” tutup pria yang juga sebagai Ketua Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Kabupaten Banjar ini.

Untuk diketahui, BUSER 690 Banjar adalah organisasi yang mewadahi seluruh BPK yang ada di Kabupaten Banjar dengan visi-misi kemanusiaan. BUSER 690 lahir tahun 2003  di era Bupati Rudi Arifin, yang digagas oleh enam orang pendiri yang diantaranya H Nasrun dan Murjani (sekarang menjabat Kepala UPT Damkar Banjar).

Selain itu, adanya BUSER 690 untuk mengkoordinir seluruh BPK agar lebih mudah menyatukan visi-misi kemanusiaan. Selain terjun langsung saat musibah kebakaran, BUSER 690 juga tak jarang turun langsung pada peristiwa lainnya, seperti kebanjiran dan sebagainya, atau pada acara keagamaan seperti Haul Abah Guru Sekumpul. (dra)