4 Siswi SMA Jayapura Diduga Diperkosa Pejabat, Pelaku Menganggap Korban Seperti Barang

Ilustrasi pemerkosaan
Ilustrasi pemerkosaan

Anggota Komunitas Green Papua, Zuzan Crystalia Griapon, geram ketika mendengar kabar adanya 4 siswi SMA di Jayapura yang menjadi korban pemerkosaan oleh oknum pejabat publik serta pengusaha.

JAYAPURA, Koranbanjar.net – Hal yang membuat Zuzan lebih kesal ialah ketika pelaku malah menganggap korban tersebut sebagai barang yang bisa dibeli.

Zuzan menceritakan kalau 4 siswi tersebut diiming-imingi oleh 2 pejabat publik dan 2 pengusaha pergi ke Bali. Namun pada kenyataannya 4 siswi itu menjadi korban rudapaksa.

“Secara umum pelaku itu punya materi uang dan dong (mereka) bisa membayar apapun kekuasaan dong memiliki kekuasaan sehingga menganggap perempuan itu seperti barang. Jadi, dong enak saja perkosa habis itu dong tinggal bilang ke perempuan itu perempuan nakal,” kata Zuzan dalam diskusi bertajuk “Harta Tahta Perempuan Papua” secara virtual, Jumat (17/9/2021).

Selain itu, Zuzan juga mengungkapkan kalau pelaku sempat melakukan intimidasi serta tindakan perlawanan lainnya. Hal tersebut membuktikan kalau pelaku memiliki kekuasaan dan juga harta sehingga akan menganggap barang apapun bisa dikendalikan.

Kasus tersebut menjadi contoh adanya diskriminasi seksisme di Papua di mana perempuan Papua dianggap lemah. Padahal menurunya saat ini perempuan Papua itu sudah bisa sejajar dengan perempuan pulau lainnya di Indonesia.

Akan tetapi, selalu saja ada hambatan atau tantangan untuk menembus ruang sejajar itu.

Salah satu poin yang paling mendasar untuk mengurangi kasus tersebut berulang ialah peningkatan asupan pendidikan.

“Saya pikir ilmu pengetahuan yang tidak merata itu. Ilmu pengetahuan harus menjadi sarana kesadaran bersama.” (suara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *