3 Aplikasi Favorit Kalangan Milenial

Ilustrasi kaum milenial. (Sumber foto: Shutterstock)

Studi Kaspersky Safe Kids mengungkap apa saja yang diminati anak-anak selama 2020 hingga 2021, mulai dari kategori perangkat lunak, e-commerce, media komunikasi internet, game, hingga aplikasi.

Dikutip dari suara.com, aplikasi paling populer di kalangan anak-anak di Indonesia mencakup YouTube dengan persentase 32,99 persen, disusul WhatsApp 21,47 persen, dan TikTok 10,18 persen.

Untuk game, Roblox menempati urutan paling populer di kalangan anak-anak Indonesia dengan persentase 8,27 persen, disusul Free Fire 5,75 persen, dan Mobile Legends: Bang Bang 2,91 persen.

Sementara itu, untuk semua wilayah, anak-anak dari Kazakhstan menjadi pemimpin dalam mengunjungi situs-situs yang berkaitan dengan permainan komputer sebesar 26,01 persen.

Di posisi kedua, diduduki oleh anak-anak dari Inggris sebesar 19,40 persen. Namun, anak-anak di India hampir tidak pernah mengunjungi situs yang berkaitan dengan video game dari PC.

Secara global, video game Minecraft menduduki peringkat teratas dengan 22,84 persen, diikuti Fortnite 6,73 persen, Among Us 3,80 persen, Brawl Stars 6,34 persen, dan Roblox 3,82 persen.

YouTube masih menjadi aplikasi layanan streaming populer di kalangan anak-anak, baik di Indonesia ataupun seluruh dunia.

Anak-anak aktif mendengarkan dan menonton video musik di YouTube, dengan pangsanya mencapai 17,35 persen dalam pencarian untuk genre dan video musik.

Data menunjukkan ASMR dan konten pop it and simple dimple menyumbang 4,43 persen dari kueri. Tahun ini, pencarian terkait video game maker Gacha Life juga termasuk dalam daftar teratas.

Menurut Anna Larkina, pakar analisis konten web di Kaspersky, dengan menganalisis minat anak-anak di internet dapat membantu untuk memperhatikan masalah keamanan.

“Ini juga akan memungkinkan orang tua membantu anak-anak mereka dalam melindungi diri dari potensi bahaya online,” kata Larkina, dalam pernyataan pada siaran pers yang diterima Suara.com.

Untuk memastikan bahwa anak-anak memiliki pengalaman online yang positif, Kaspersky menyarankan agar orang tua mempelajari lebih lanjut tentang minat anak dan mengajaknya untuk berselancar serta belajar bersama.

Orang tua juga perlu menjelaskan bahwa informasi sensitif hanya boleh dibagikan dengan orang yang dikenal di kehidupan nyata. (suara.com/ykw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *