Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
BanjarReligi

2 Hari Tenggelam, Korban Sungai Amandit Ditemukan Mengapung

559
×

2 Hari Tenggelam, Korban Sungai Amandit Ditemukan Mengapung

Sebarkan artikel ini

KANDANGAN, KORANBANJAR.NET – Memasuki hari ke-2 proses pencarian korban hilang di Sungai Amandit, Rusmini (66) akhirnya membuahkan hasil.  Korban ditemukan mengapung oleh tim relawan gabungan di sungai sekitar Desa Lungau atau kurang lebih 10 kilometer dari lokasi awal hilangnya korban, Kamis (03/01/2019) pukul 13:11 wita.

Seperti yang diberitakan Koranbanjar.net sebelumnya (baca : Diduga Tergelincir, Wanita Ini Tenggelam di Sungai Amandit) proses pencarian dilakukan tim gabungan relawan baik dari Hulu Sungai Selatan sendiri maupun dari luar kabupaten yang berjumlah sekitar 278 anggota.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Seorang dari tim Satgas BPBD HSS, Asnan mengatakan, lokasi detil penemuan mayat di sungai Amandit sekitar Desa Lungau, ada pertigaan sungai, tapi lokasi ditemukan sekitar 20 meter dari sungai yang mengarah ke Negara dengan posisi mengapung di bawah bambu.

“Posisi mayat saat pertama ditemukan tertelungkup, tim yang menemukan pertama adalah relawan yang menyisir dari darat,” tambahnya.

Seorang tim Bhalink-bhalink Rescue Kandangan, Ayub yang merupakan orang pertama menemukan korban mengatakan kepada wartawan Koranbanjar.net, awalnya ia mencoba mencari menuju Desa Lungau dengan sepeda motor, sebelum akhirnya tidak sengaja melihat sesuatu yang sedikit janggal mengapung di permukaan air.

PENCARIAN - Setelah pencarian 2 hari, akhirnya korban ditemukan.
PENCARIAN – Setelah pencarian 2 hari, akhirnya korban ditemukan.

”Kita tadi arah ke Lungau berkendaraan sampai ka jembatan simpang 4 Lungau, gagawaian ai kalu sampai ka situ kayaitu nah hanyutnya korban, baya naik ulun malihat sesuatu hanyar mangiyau masyarakat – kita tadi menuju ke (Desa) Lungau dengan kendaraan sampai jembatan simpang 4 Lungau, coba-coba siapa tahu hanyut sampai ke situ, pas naik (jembatan) saya melihat sesuatu (di air) barulah memanggil masyarakat (red),” ceritanya saat awal menemukan.

Ia melanjutkan kemudian masyarakat datang setelah mencari bantuan, namun masyarakat tidak mengenali juga apakah benda mengapung tersebut adalah jasad manusia atau benda lain karena mereka tidak menuruni sungai.

“Jadi masyarakat mengambil tele senapang untuk diteropong, teropong di tele senapang itu kan bisa di zoom, lalu ada yang mengatakan itu jasad dan ada yang mengatakan bukan, jadi tidak bisa menginformasikan lewat radio ke posko karena masih ragu,” ungkapnya.

Setelah itu ia menambahkan ada kebetulan lewat warga yang menaiki perahu klotok di sungai tersebut 2 orang dari Kalian Asri, Kandangan, 2 orang entah orang Pulau Sepakat atau Pulau Negara katanya sedikit lupa.

“Kiyau ai  jar ku ji lihati sini mayat ah napa kah, ambah baparak dilihati ternyata positif itu jasad manusia – dipanggillah kata saya ji (panggilan haji) lihat ke sini itu mayat atau tidak, setelah didekati ternyata itu positif jasad manusia–red,” paparnya.

Kemudian ia dan warga melakukan evakuasi dan menginformasikan ke posko induk yang ada di lapangan Lambung Mangkurat, Kandangan, barulah beberapa mobil ambulan dan mobil bantuan datang untuk melakukan evakuasi. Laporan terakhir saat ini mayat korban sedang divisum di RSUD Brigjend Hassan Basry, Kandangan. (mj-025/sir)