1 Kegiatan di Batola, 10 Kegiatan di Banjarbaru, HPS Siap 99 %

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Pemprov Kalsel, melalui Dinas Ketahanan Pangan Kalsel, telah menyusun 11 kegiatan yang akan dilakukan pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 38, yang puncak acaranya akan dilaksanakan 5 hari lagi, yakni pada tanggal 18 sampai 21 Oktober 2018 nanti.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalsel, Suparno menjelaskan, dari 11 kegiatan itu, 1 kegiatan di antaranya dilaksanakan di area persawahan HPS yang berada di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola), sedangkan 10 kegiatan lainnya dilaksanakan di perkantoran Setda Provinsi Kalsel, Kota Banjarbaru.

“Satu kegiatan di Desa Jejangkit, Kabupaten Batola, dan sepuluh kegiatan lainnya akan dilaksanakan di Banjarbaru,” kata Suparno dalam acara Temu Insan Pers Gubernur Kalimantan Selatan, di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kamis (11/10).

.Ia mengungkapkan, 1 kegiatan yang akan dilaksanakan di Desa Jejangkit Muara itu adalah gelar teknologi pengoptimalisasian secara modern lahan rawa. Saat ini, sudah ada sekitar 240 hektar lahan rawa tanam unggul yang siap panen di area persawahan HPS ke 38 tersebut.

“Rencananya akan dipanen di hari puncak HPS, tanggal 18 Oktober. Namun akan dipanen secara bertahap mulai dari 100 hektar dan seterusnya. Diperkirakan, proses panen padi di hamparan lahan seluas 240 hektar itu akan selesai dalam waktu 1 minggu,” katanya lagi.

Suparno menyatakan, dari hasil berbagai persiapan yang dilakukan, saat ini kesiapan lokasi persawahan HPS telai mencapai 99 %.

Sedangkan 10 kegiatan lainnya yang akan dilaksankan di Banjarbaru, disebutkan Suparno, di antaranya ialah menyelenggarakan pameran, gelar teknologi skala kecil, Kampung Pertanian, lomba cipta menu masakan yang pesertanya berasal dari 34 provinsi di Indonesia, dan kegiatan lainnya.

Meskipun masih terdapat beberapa kendala, namun menurut Ketua Harian HPS ke 38 ini, berkat kerja sama yang dilakukan antar SKPD Provinsi Kalsel, yang juga disertai pemerintah kabupaten kota, termasuk Pemerintah Kabupaten Batola, beberapa kendala itu saat ini sudah dapat dikurangi.

“Alhamdulilah apa yang menjadi kendala sementara ini bisa teratasi,” ucapnya bersyukur. (al/dny)