Wow Keren! Basarnas Datangkan Kapal yang Mampu Mendeteksi Korban di Tengah Laut

BANJARMASIN – Untuk menambah kekuatan armada laut, Pertolongan Kelas B Banjarmasin dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan ( BASARNAS ) mendatangkan KN Laksmana berukuran 40 meter, Kamis (21/12) tadi.

Kapal buatan dalam negeri berukuran 40 meter ini diperuntukkan bagi operasional Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Banjarmasin.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Banjarmasin, Mujiono, SE, MH langsung menjemput kedatangan kapal tersebut di Pelabuhan Bawang Milik Pelindo Banjarmasin. Kapal dengan nama Laksmana tersebut datang dari Batam menuju Banjarmasin.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Banjarmasin, Mujiono mengatakan bahwa rencana KN. Laksamana akan ditempatkan di Pos SAR Kotabaru yang dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan operasi SAR di daerah tersebut.

Pengadaan kapal penyelamat itu merupakan bukti komitmen Basarnas dalam memaksimalkan misi penyelamatan dan pencarian operasi SAR di wilayah perairan Indonesia.

Indonesia sebagai negara maritim dengan cakupan laut yang luas dan karakter gelombang yang tinggi, cukup beresiko dengan bencana alam di wilayah perairan.

“Itu jadi tantangan kita, apalagi pergerakan alat transportasi laut yang semakin padat sekarang, maka perlu ada persiapan yang matang untuk mengatasi ataupun menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.”

“Dengan Kedatanagan KN SAR Laksmana ini, Mujiono berharap ke depan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Banjarmasin semakin memaksimalkan misi pekerjaan, baik untuk menanggulangi bencana ataupun misi pencarian dan penyelamatan SAR lainnya.” ujar Mujiono

Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Banjarmasin, kini memiliki kapal canggih untuk menunjang kegiatan di daerah perairan.

Spesifikasi teknologinya lebih muktahir dibandingkan tiga kapal yang ada di Banjarmasin.

“Ini teknologinya canggih, nih. Sistem navigasinya canggih, bisa searching objek-objek di permukaan,” ungkap dia.

Kapal berwarna putih orange itu memiliki panjang 40 meter dan lebar 7,8 meter dengan tiga mesin penggerak. Kecepatan maksimal kapal itu mencapai 28 knot dan mampu membawa 50 orang.

Kapal ini juga mengedepankan penanganan medis sehingga ada empat tempat tidur tepat di pintu masuk.

“Ada perawatan sementara dari medis di dalam kapal ini. Jadi kalau kita evakuasi menuju daerah yang lebih aman atau tempat untuk merawat yang lebih intensif, di dalam ini ada untuk merawat sementara, perawatan tingkat pertama. Kemudian ada alat selam juga di sini, misalnya sedang melakukan tugas terpaksa harus menyelam, ada alat selam,” jelasnya.

Dengan alat bernama Ecdis dan AIS, KN SAR Laksmana bisa mengetahui kapal-kapal yang berada di sekitarnya dan dengan data detil, nama kapal serta pemilik, bahkan tujuannya. Informasi tersebut ditampilkan di layar AIS.

KN SAR Laksmana ini memiliki kemampuan deteksi permukaan dan dilengkapi forward infra red untuk mempermudah pencarian di malam hari. kemampuan deteksi kapal kelas II ini mencapai kedalaman 30 meter dari permukaan laut. Sehingga mempermudah kinerja tim SAR Banjarmasin dalam penanggulangan bencana dan evakuasi.

Termasuk mengcover kapal-kapal melintasi wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Terkait dengan penyelamatan kapal ini juga memiliki alat untuk deteksi korban yang mengapung hingga jarak 5 mil laut, dilengkapi alat telekomunikasi yang canggih yang tersambung langsung dengan satelit juga dilengkapi radar dan GPS untuk menentukan lokasi kapal secara tepat.

Terpisah, Kapten Kapal KN SAR Laksmana, Jahrudin mengatakan dengan kecanggihan peralatan yang ada di kapal tersebut. Tugas SAR akan lebih efisien misalkan untuk pencarian korban di laut.

“Kapal ini bisa juga mengetahui posisi kapal lainnya. Saat digunakan untuk pencarian, peta juga menunjukkan kedalaman lautnya,” ujar Jahrudin.(im/hms/bjm/sir)