Religi  

Unik! Toilet Umum Jadi Tempat Wisata, Ternyata ini yang Ada

YULIANDRI KUSUMA WARDANI, Banjarbaru

SEJAK diresmikan pada Jumat lalu, tangki septik yang disulap menjadi sebuah galeri kerajinan tangan hasil kreasi dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Gawi Baimbai Palam ini berhasil membuat perhatian banyak warga.

Sungguh inovasi yang patut diaparesiasi. Bahkan tak ada aroma tidak sedap dan kesan kotor di galeri ini. Empat bilik tangki septik yang sejatinya sebagai tempat pembuangan limbah dari toilet pun nyaris tak terlihat karena berhasil disulap menjadi tempat duduk.

Pembangunan tangki septik yang berada di sebuah pekarangan di Jalan Purnawirawan Tambak Jariah, RT 6, RW 3, Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru ini bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Takyat (PUPR) Kota Banjarbaru.

Berbagai kerajinan anyaman purun seperti tas, tikar, topi hingga pernak pernik lainnya di galeri ini diisi oleh para pengrajin dari Kelompok Galuh Banjar dan Kelompok Galuh Cempaka. Sedangkan harga dari berbagai kerajinan anyaman purun di galeri ini sangat beragam, yakni mulai dari harga Rp 3 ribu sampai Rp 300 ribuan.

Salah satu hasil anyaman yang ada di galeri Kampung Purun Kelurahan Palam. (Foto: mj-029/koranbanjar.net)

“Banyak warga dari berbagai kalangan menjadikan galeri purun ini sebagai tempat wisata. Mereka sering berfoto dan menikmati suasana pedesaan di sini,” ujar Ketua Kelompok Galuh Cempaka, Salasiah, kepada koranbanjar.net Rabu (19/12/2018).

Lurah Palam, Katimin, menceritakan, ide tangki septik yang di atasnya diisi dengan galeri anyaman purun ini karena kerajinan anyaman purun merupakan sebuah identitas para warga Kampung Purun di Banjarbaru.

“Kerajinan purun sendiri memang sudah ada sejak sebelum didirikannya galeri ini,” kata Katimin.

Ditemui di kantornya, Kepala Seksi (Kasi) Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Banjarbaru, Nina Prodita, memaparkan, pembuatan tangki septik yang salah satunya dibangun di Jalan Purnawirawan Tambak Jariah, Kelurahan Palam itu, merupakan program yang sedang dijalankan oleh PUPR Banjarbaru dari Kementerian PUPR.

“Tahun ini kita ada membangun tangki septik di 17 lokasi dengan inovasi berbeda, misalnya Cempaka dengan purun, Guntung Paikat dengan taman bacaan, dan lain sebagainya. Karena selama ini kan kita selalu mengkondisikan tempat bab tangki septik itu dibelakang rumah. Tempatnya pun selalu kotor, jorok, bau. Jadi kita ingin merubah stigma masyarakat mengenai pembuangan bab dengan berinovasi, di bawahnya dibuat tangki septik, lalu di atasnya dibuat galeri yang sesuai dengan kearifan lokal dari masyarakatnya masing-masing,” paparnya.

Menurut Nina, tangki septik yang dibuat sesuai standar dari Kementerian PUPR tersebut harus kedap air sehingga tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari lingkungan

“Satu tangki bisa meliputi tiga sampai lima rumah,” sebutnya.

Ia menerangkan, program pembuatan tangki di Banjarbaru ini merupakan salah satu upaya edukasi dari pemerintah kepada masyarakat agar bisa hidup lebih sehat dengan meninggalkan pola bab yang lama.

“Pola lama yang dimaksud adalah ‘cubluk’, yaitu babnya langsung ke tanah. Itu sangat mencemari lingkungan. Jadi masyarakat di arahkan agar tidak seperti itu lagi,” terang Nina. (mj-029/dny)