Tak Berkategori  

Tradisi Baarak Naga di Barabai, Dari Pemanggilan Makhluk Gaib Hingga Kesurupan

BARABAI, KORANBANJAR.NET – Baarak Naga Kuning pada resepsi perkawinan merupakan tradisi yang jarang ditinggal bagi pegiat pewayangan. Adat tersebut sangat melekat dalam jiwa mereka. Seperti yang di lakukan Mas’ud, warga Barikin, Haruyan, Hulu Sungai Tengah (HST), beberapa waktu lalu.

Arak naga biasanya diiringi musik seperti pada wayang dan sering kali mengundang para makhluk gaib untuk ikut menari.

Hasilnya, pada saat acara berlangsung tidak sedikit warga yang kesurupan, dan anehnya pada saat musik berhenti secara serentak kesurupannya juga berhenti.

Tidak hanya warga yang kesurupan, mempelai pengantin pun kerap mengalami serupa.

Dari pantauan koranbanjar.net di lokasi, tradisi yang jarang sekali ditemukan ini banyak disaksikan warga setempat.

Dari mitos yang beredar di masyarakat, saat menonton disarankan pikiran jangan kosong, sebab, bisa ikut kesurupan, seperti dikatakan Rita warga Barikin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, makhluk halus atau gaib biasanya dipanggil dengan ritual khusus. “Orang halus/orang sebelah memanggil dengan cara ritual adat yang dilakukan oleh tatuha masyarakat yang jarang sekali diperlihatkan kepada orang banyak,” jelasnya.

Selain itu, Abah Tina warga Desa Andang, Haruyan, menjelaskan bahwa baarak naga sudah melekat dalam tradisi pewayangan. “Kenapa jadi melakukan arak naga? Hal ini sudah menjadi tradisi apalagi yang punya hajatan dari kalangan pewayangan,” tambahnya lagi.

Acara Baarak Naga sendiri biasanya ornamen naga diarak dari kampung sebelah sampai di halaman rumah pengantin. Kemudian pengantin yang diarak duduk di atas badan naga atau pelaminan kecil yang di dampingi dua orang pengawal dengan pakaian layaknya seorang pengawal sebuah kerajaan, dan diiringi dengan musik-musik yang menggunakan alat musik khas banjar seperti Gong, sarunai, gemelan dan sebagaianya.

“Biasanya kesurupan pada saat sudah memasuki halaman pengantin dan musik wayang dibunyikan,” ungkapnya lagi.

Kesurupan pun, tambahnya lagi, tidak menimbulkan keresahan apalagi mengamuk. “Mereka (yang kesurupan) ikut berjoget dan berteriak layaknya di sebuah konser,” tutupnya. (ami/dra)