Tak Berkategori  

Sungai Mangka Kotabaru Diduga Tercemar Limbah Sawit

KOTABARU, KORANBANJAR.NET – Air Sungai Mangka di Desa Mangka, Kecamatan Pamukan Barat, Kabupaten Kotabaru, diduga tercemar limbah perusahaan pbrik kelapa sawit PT Alamraya Kencana Mas (AKM) yang beroperasi di wilayah setempat.Sekretaris Desa (Sekdes) Mangka, Ardiansyah kepada KoranBanjar.net, Selasa (5/2) lalu mengatakan, air Sungai Mangka diduga tercemar sejak 2010 lalu.

“Akibat sungai yang diduga mengalami pencemaran tersebut, warga kini tidak bisa lagi menggunakan air sungai untuk kebutuhan dan keperluan sehari-hari,” katanya.Menurutnya, pada 2016 lalu warga Desa Mangka terserang penyakit kulit setelah menggunakan air sungai untuk mandi, mengalami muntah-muntah. “Bahkan sempat ada yang muntah darah,” ungkapnya.

Buruknya kondisi air sungai Mangka yang diduga akibat pencemaran limbah sawit, membuat warga setempat tidak bisa lagi melakukan aktivitas memancing ikan sebagai salah satu mata pencaharian mereka.Semtara itu, adanya pengaduan dari aparat desa melalui Media Online, Kabid Penegakkan Hukum Lingkungan Dinas LH (lingkungan hidup) kabupaten Kotabaru, Nasrullah Zamzami mengatakan, dirinya beserta tim lainnya, telah melaksanakan Verifikasi dilapangan, Rabu,(13/3/2019).

“Kami telah melakukan kroscek dan meminta penjelasan pada Sekdes Mangka, namun saat ke lapangan Sekdes tidak sedang berada ditempat. Kami juga meminta penjelasan dan klarifikasi terkait kondisi air Sungai Mangka dengan masyarakat sekitar,” jelas Nasrullah, Kamis (14/03/2019).Ia menambahkan, setelah verifikasi, secara kasar mata kondisi air sungai berwarna keruh, sehingga pihaknya tidak menemukan air sungai yang diduga tercemar limbah, benar atau tidaknya belum diketahui.

Namun, sambung dia, pihaknya masih mengumpulkan data yang sesuai faktanya dan akan lanjut ke Puskesmas Sengayam, untuk meminta data pasien yang dikatakan terkena penyakit gatal-gatal dan muntah darah akibat air Sungai Mangka.Dengan adanya dugaan, Senior Manager PT. Alamraya Kencana Mas (AKM), Kusmono mengatakan, hal ini sangat sensitif dan pihaknya sangat-sangat peduli dalam hal ini, bahkan selalu melakukan cuci rorak setiap tahunnya agar tidak meluap.

“Kami juga ada pengecekan setiap harinya, untuk monitoring kalau saja ada yang meluap, bahkan kami juga selalu mengecek setiap hari hujan apa airnya itu meluap atau tidak,”tegasnyaLanjut Kusmono, terakhir warga datang ke perusahaan untuk meminta bangunkan sumur bor, agar lebih mudah mencari sumber air lebih layak karena pusat sungai yang lebih jauh.”Walaupun saya anggap itu belum ada pencemaran, taPANTAU – Pihak terkait melakukan kunjungan terhadap lokasi.pi alhamdulillah kami sudah menyelesaikan tiga sumur bor ditahun 2018 lalu di Desa Mangka,” katanya. (cah/sir)