Tak Berkategori  

Poros Hijau ; Bila Hutan Hancur, Budaya Mati!

BANJARBARU,KORANBANJAR.NET – Poros Hijau Indonesia Kalimantan Selatan merangkul para relawan dalam rangka mengawal isu lingkungan yang terjadi di Kalimantan Selatan, Selasa (6/11/2018) tadi.

Dengan mengangkat tema perspektif pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dan upaya penyelamatan sumberdaya alam berkarakter dan lokal.

Kegitan berlangsung di Moonlight Cafe 2, dan dihadiri perwakilan Poros Hijau Indonesia Pusat Rivani Noor Machdjoeri, Maman Imanulhaq, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Abetnego P.Tarigan beserta tokoh dan penggiat lingkungan hidup di Kalimantan Selatan seperti Berry N Furqon, Tjokorda dan Adi Kartika dan 50 anggota relawan dan Poroa Hijua Indonesia Kalimantan Selatan .

Poros Hijau Indonesia Kalimantan Selatan mengajak untuk membahas isu lingkungan yang ada di Kalimantan Selatan dan mengajak masyarakat melalui para relawan daerah untuk bergerak menyelamatkan kehidupan hutan dan alam.

“Isu lingkungan ini sangatlah penting, sesuai keinginan presiden agar lebih dekat kepada relawan. Dan beliau ingin ada solusi termasuk masalah lingkungan hidup,” ucapnya.

Mengangkat isu lingkungan hidup merupakan upaya yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, di mana dalam produk undang-undang yang sekarang Presiden memuat mengenai restorasi gambut untuk melindungi lahan gambut untuk dilindungi lahan gambut yang subur dari kegiatan pengrusakan hutan dan lahan.

“Kita berharap organisasi Poros Hijau bisa mengawal dari ancaman yang mengarah ke pengerusakan hutan. Ada dua hal yang membangun atau menghancurkan bangsa, yaitu hutan dan kebudayaan. Apabila hutan dihancur, kebudayaan kita akan mati. Maka kita aja semua masyarakat untuk menjaga lingkungan dan kelestarian alam,” ucapnya.(maf/sir)