Politisi Ini “Dikucilkan” Selama 15 Tahun

TANAH LAUT, KORANBANJAR.NET – Politisi perempuan dari Partai Perindo ini, Hj Orbawati mengaku telah mengalami korban politik atau “dikucilkan” oleh pengurus sebuah parpol di kampung halamannya, Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.

Hj Orbawati kepada koranbanjar.net menuturkan selama 15 tahun dia berada di luar Tanah Laut. Ia tidak dapat melakukan akses ke Tanah laut dan mengalami diskriminasi akibat dari korban politik.

“Saya 15 tahun berada di luar kampung halaman saya sendiri, karena saya mengalami diskriminasi dan korban politik,” ungkap Caleg DPRD Provinsi dari Partai Perindo ini.

Diceritakan, tahun 2000 dia memiliki masalah internal sebuah partai politik. Waktu itu orangtuanya sebagai pendiri partai.

“Namun karena terjadi masalah internal di tubuh partai, disebut bahwa parpol yang didirikan orangtua saya di Tanah Laut sebagai parpol warisan,”‘ujarnya.

Padahal, ayahnya betul-betul dengan penuh perjuangan, usaha dan pengorbanan untuk mendirikan partai itu.

Saat memasuki zaman reformasi, keluarganya ikut berusaha menumbangkan rezim Orde Baru ( Orba) sehingga mengakibatkan dirinya harus di depak keluar Tanah Laut dan semua akses di putus.

“Saya tidak diperkenankan memberikan ide-ide dan aspirasi dalam bentuk apapun untuk kemajuan Kabupaten Tala dan dideportasi keluar dari kabupaten itu ” ungkapnya.

Salah satu program Hj Orba yang tidak diperbolehkan pada waktu itu adalah keinginan untuk mendirikan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di Tanah Laut, yang akhirnya sampai sekarang Pelaihari tidak memiliki IWAPI

“Dibanding dengan 13 Kabupaten Kota hanya Tanah Laut yang tidak memiliki IWAPI,” ujarnya.

Sekarang dengan adanya gebrakan dari berbagi elemen masyarakat, baik dari kalangan Mahasiswa, ormas maupun takoh-tokoh masyarakat ynag memiliki tujuan, visi dan misi yang sama untuk memajukan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Tanah Laut.

“Alhamdulillah sekarang sudah bisa bernafas lega, inilah saat yang ditunggu-tunggu selama 15 tahun, bisa kembali berkecimpung di Tanah Laut” pungkasnya.(al/sir)