PIK dan Forpeban Demo Polda Kalsel

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemuda Islam Kalimantan Selatan (PIK) serta Forum Rakyat Peduli Bangsa dan Negara (Forpeban) menggelar aksi demo di Markas Polisi Daerah (Mapolda) setempat, Senin (11/2).

Dalam aksinya, puluhan massa meminta pihak kepolisian mengusut dalang dibalik pemasangan spanduk yang menghebohkan warga Kalsel belum lama ini.

“Kami meminta Polda Kalsel mengungkap siapa dalangnya karena ini sudah meresahkan masyarakat,” ujar Ketua Forpeban, Din Jaya.

Spanduk yang tidak diketahui siapa pemasangnya, kemunculannya sempat membuat heboh warga Kalsel (foto: ist/koranbanjar.net)

Menurutnya, bila sang pemasang spanduk tersebut memiliki data, sebaiknya diungkapkan secara terang-terangan.

“Jangan main kucing-kucingan dengan memasang spanduk tak jelas seperti itu. Itu namanya pengecut,” ujarnya.

Ketua PIK, H Muhammad Hasan dalam orasinya mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan.

“Apalagi menjelang Pilpres April mendatang, sinergitas kepolisian dengan masyarakat hendaknya ditingkatkan agar Banua aman dan kondusif,” ujarnya.

Sebelumnya, masyarakat Kalsel dihebohkan dengan sebaran spanduk berisi dugaan mark up proyek yang terpasang dibeberapa tempat.

Foto spanduk-spanduk tersebut juga tersebar di media sosial.

Spanduk yang menghebohkan itu terdiri dua. Pertama bertuliskan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait mark up harga tanah sport center.

Spanduk kedua bertuliskan agar dilakukan penangkapan terhadap Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq atas dugaan mark up penghijauan di komplek perkantoran Pemprov Kalsel.

Juga dituliskan dalam spanduk itu, bahwa yang bersangkutan mengubah APBD Dana Penghijauan di Jalan A Yani ke perkatoran di Banjarbaru tanpa persetujuan DPRD. (al/ndi)