Nisan Makam Bertuliskan Angka 1.168, Jika Benar Angka Tahun, Berarti Usianya 849 Tahun

MARTAPURA- Warga Desa Telok Selong , Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, ramai mendatangi pinggiran sawah yang terletak di RT 1 wilayah setempat.  Menyusul ditemukannya pemakaman yang umurnya diperkirakan ratusan tahun, melebihi umur makam Datu Kelampayan.

Sejak Rabu (8/11) lalu, warga desa Teluk Selong giat kerja bakti membersihkan semak belukar yang menutupi area pemakaman tua itu. Terlihat sebagian batu nisan bertuliskan huruf arab dan sebagiannya lagi huruf  latin mapun angka.

Dari pantauan koranbanjar.net terdapat batu nisan yang terukir angka 1168, diduga angka tersebut merupakan tahun pemakaman.

“Iya, ditemukan beberapa batu nisan yang bertulisan 1168 huruf latin, adapula 622 dengan tulisan arab. Diperkirakan pemakaman ini berumur ratusan tahun lalu melebihi makam Datu Kelampayan.” ujar M Hatta (63), warga Teluk Selong.

Kebanyakan, lanjut Hatta, sudah tidak bisa dibaca lagi tulisan yang tertera di batu nisan, karena sudah termakan usia.

Terkait berapa banyak total makam tua di area ini, Hatta memperkirakan mencapai ratusan buah.

“Area ini sering kebakaran, bisa jadi makam ini sampai ribuan jumlahnya. Yang tersisa ini hanya batu nisan yang terbuat seperti batu, kalau terbuat dari kayu hampir habis,” ujarnya.

Awalnya, warga setempat memang sudah mengetahui keberadaan makam tersebut, namun hanya dibiarkan begitu saja, karena mereka dianggap hanyalah makam orang biasa. Namun Setelah Habib Agus Salim Assegaf dari Anjir memberi isyarat untuk membersihkan dan menjaga pemakaman tersebut sehingga  warga berinisiatif  melakukan penebasan semak belukar untuk membersihkan area pemakaman.

“Disini ada makam, andai aku berdiam di sini akan ku bersihkan,” ujar Hatta menceritakan Isyarat Habib Salim.

“Mendengar isyarat demikian saya merasa penasaran, kemudian mengajak masyarakat untuk bergotong royong membersihkan semak belukar dan mereka langsung setuju,” tutur Hatta.

“Habib Salim berpesan, saat mengunjungi area pemakaman jangan sampai berkata-kata sia-sia maupun tidak baik, kalau membersihkan harus tenang-tenang saja,” ujar Hatta.

Menurut keterangannya lagi, masyarakat disini menyakini bahwa pemakaman tua ini merupakan pemakaman zaman Raja Banjar dahulu yang menyebarkan agama Islam. Dan mereka menyakini pula bahwa tidak menutup kemungkinan banyak makam para wali, pasalnya beberapa kali saat bulan Ramadhan terlihat muncul cahaya dari area pemakaman, namun setelah didatangi cahaya itu menghilang lagi.

Ketua RT 1 Desa Teluk Selong, Juriani (43) membenarkan apa yang dijelaskan Hatta. Ia mengharapkan pemerintah terkait, khususnya Dinas Parawisata dapat membantu pembangunan kubah di pemakaman ini. Karena pihak masyarakat berkeinginan membangunkan kubah untuk makam ratusan tahun itu.

“Ini adalah bukti sejarah, jadi harus dipelihara dan dijadikan wisata religi Kabupaten Banjar, ” pungkasnya. (dra)