Modal Rp600.000, Bakso Batuah Kini Punya Aset Puluhan Miliar, Simak Kiat Suksesnya

SIAPA SANGKA, memulai usaha hanya dengan modal Rp600.000, bisnis Bakso Batuah milik H Sunarto asal Blitar, Jawa Timur, kini sudah memiliki aset bernilai tak kurang dari Rp10 miliar. Pengusaha yang memulai usaha sebagai pedagang bakso keliling ini, sekarang mempunyai 5 cabang Bakso Batuah, aset 5 rumah, 2 ruko dan 1 rumah makan, mobil serta aset lainnya.

“Alhamdulillah.., semua ini saya dapatkan dengan perjuangan dan lika-liku. Sekarang saya punya lima cabang usaha bakso, antara lain di Martapura ini, Simpang Empat Banjarbaru, Jl Panglima Batur Banjarbaru, Jl Kemuning Banjarbaru dan Landasan Ulin,” demikian diutarakan Pemili Bakso Batuah, H. Sunarto saat diwawancari koranbanjar.net, belum lama tadi.

Tidak hanya memiliki aset yang bernilai puluhan miliar, sekarang H Sunarto dan keluarganya betul-betul sudah menikmati hasil keringat yang dirintisnya sejak tahun 80-an. Dia dan keluarga sudah menunaikan rukun Islam kelima, bahkan dengan fasilitas haji plus.

“Saya dan istri sudah menunaikan haji plus, tiga anak saya juga sudah berangkat haji, itu semua saya peroleh dari hasil hanya sebagai pedagang bakso. Termasuk anak-anak punya rumah masing-masing, punya mobil, semua berkat usaha ini,” jelasnya.

Lalu apa kiatnya sehingga bisa sukses seperti sekarang? H Sunarto menjelaskan, modal utama dalam menjalan usaha atau bisnis itu adalah pantang menyerah, terus semangat. Namanya rintangan itu pasti ada. Bukan hanya itu, dia juga sering minta nasihat dari para tuan guru di Martapura, serta bersikap ramah dengan para pembeli.

“Kalau usaha atau ikhtiar itu sudah pasti. Tetapi jangan mudah menyerah, kemudian menjaga kebersihan tempat jualan kita, berdoa dan terus meminta kepada Allah dengan perantara para ulama dan lebih penting selalu bersikap ramah, agar pembeli terus-menerus membeli di tempat kita,” ujarnya.

Sunarto menceritakan, awalnya tahun 80-an dia hanya berjualan dengan gerobak, berkeliling kampung selama 6 tahun . Kemudian, tahun 1986, dia sudah bisa membuka warung di kawasan Pasar Batuah Martapura. Sewaktu membuka warung di Pasar Batuah, pasar tersebut pernah dilanda musibah kebakaran. Namun anehnya, gerobak maupun warungnya tidak ikut terbakar.

“Waktu itu, Pasar Batuah kebakaran di hari Rabu, tetapi warung dan gerobak saya tidak ikut terbakar. Padahal toko-toko yang terdapat di samping kiri dan kanan hangus terbakar.  Hari Kamis saya bersihkan, kemudian Jumat berjualan seperti biasa. Mungkin lantaran saya sering minta doakan kepada Tuan Guru Nujhan Dalam Pagar (almarhum), sehingga tempat usaha saya terhindar dari musibah,” jelasnya.

Itulah sejarah sehingga dinamakan Bakso Batuah. Setelah dari Pasar Batuah, kemudian dia pindah buka tempat usaha di mulut Jl Sasaran Keraton  atau perempatan lampu merah hingga sampai sekarang dengan nama yang sama, yakni Bakso Batuah.

Selain membuka usaha Bakso Batuah di Martapura, dia juga membuka di 4 tempat lainnya. Karenanya, sekarang dia memiliki karyawan dengan jumlah yang tidak sedikit hingga lebih dari 50 orang. Perkembangan bisnis Bakso Batuah juga meningkatkan kesejhteraan karyawan, bahkan di antara karyawannya ada yang menerima gaji harian sebesar Rp300.000 / per hari atau sebesar Rp9.000.000 / per bulan.(sir/bersambung)