Religi  

Menapaki Misteri Anak Tangga Benteng Madang

FEATURE, KORANBANJAR.NET – Kesan mistis langsung menyeruak terasa begitu kuat saat penulis tiba di ratusan anak tangga menuju Benteng Madang, Desa Madang, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten HSS, siang itu, Senin (18/2/2019).

Laporan Jurnalis KoranBanjar.Net, MUHAMMAD HIDAYAT, Hulu Sungai Selatan

Ditemani juru pemelihara sekaligus penjaga Benteng Madang, Mardi, penulis berdiam sejenak tepat di depan anak tangga pertama menuju benteng yang telah ditetapkan menjadi situs cagar budaya Desa Madang itu.

“Sejak awal pembuatan replika Benteng Madang tahun 2004 lalu, sampai sekarang orang kalau ke Benteng Madang sering menghitung anak tangga ini, tetapi hasil hitungannya tidak pernah sama. Ada yang mengatakan hasil hitungannya berjumlah 416 anak tangga, ada juga yang menghitung sampai 420-an anak tangga,” kata Mardi.

Bahkan, lanjutnya, jumlah anak tangga Benteng Madang selalu berbeda jika dihitung saat naik dan turun, padahal dihitung oleh orang yang sama.

Anehnya lagi, cerita Mardi, misal ada lima pengunjung yang naik ke Benteng Madang sambil menghitung anak tangga, maka jumlah hitungannya tak pernah sama semuanya.

“Entah faktor kelelahan atau karena apa, tapi itu sangat membuat saya heran, kok bisa hitungannya tidak pernah sama. Meskipun dihitung oleh orang yang sama berkali-kali, hasilnya tetap berbeda,” tutur Mardi seraya mengajak penulis mencoba menaiki anak tangga.

Kami berdua pun mulai menapaki satu demi satu anak tangga yang dibuat pada tahun 2004 dengan bahan semen itu.

Mardi menaiki anak tangga Benteng Madang. (foto: yat/koranbanjar.net)

Meski harus tetap fokus menghitung anak tangga, namun harus diakui penulis, semakin naik ke atas, suasana mistis dengan pemandangan ribuan semak di pinggiran anak tangga pada kawasan benteng peninggalan Tumenggung Antaluddin tahun 1850an ini, semakin sangat kuat terasa.

Saat tiba di anak tangga terakhir kami berdua mendapati hasil hitungan yang sama, 419 anak tangga.

Misteri jumlah anak tangga tua Benteng Madang seperti yang diceritakan Mardi ternyata memang terbukti saat kami kembali menuruni anak tangga. (yat/dny)

Bersambung ke bagian II…