Tak Berkategori  

Menantang Petugas Hingga Mempunyai Handphone, Kelakuan Pengemis yang Satu ini Bikin Geleng-geleng Kepala

BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Pengemis atau orang yang meminta-minta memang membuat siapa saja yang melihatnya menjadi iba. Apalagi kalau si pengemis memiliki keterbatasan fisik, contohnya lumpuh atau kakinya terkena virus folio.

Tetapi siapa sangka si pengemis yang memiliki keterbatasan fisik itu, saat didekati atau diajak berbicara ternyata cukup membuat emosi memuncak.

Seperti pengemis yang diamankan oleh petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarbaru, Kamis (03/05) lalu. Dimana dia duduk lesehan di pinggir lampu merah, lalu oleh warga dilaporkan kepada petugas karena si pengemis sudah beberapa kali ditegur tetapi sama sekali tak menghiraukan.

Penyidik Pegawai Negeri Sipil Seksi Operasional dan Pengendalian Satpol PP Kota Banjarbaru, Yanto Hidayat mengatakan bahwa mereka mengamankan si pengemis berdasarkan laporan warga.

Petugas Saat Mengangkat Pengemis Ke Dalam Mobil

“Tadi ada laporan dari warga, bahwa si pengemis mengkal disitu lagi. Sangat membahayakan dia duduk di bahu jalan seperti itu, kalau ada pengendara yang tak melihatnya, bisa saja dia tertabrak. Padahal dulu pernah kami tegur sekali dan dia melawan, lalu kami lepaskan karena ada warga yang merasa kasihan dengannya. Itu terjadi sekitar dua bulan yang lalu, dia membawa balok kayu dan menantang serta mengancam petugas. Sekarang dia tak bisa mengelak lagi, lalu kami bawa ke Mako Satpol PP Kota Banjarbaru untuk dimintai keterangan,” terangnya.

Si Pegemis Saat Mengancam Petugas dengan Menggunakan Kayu Seraya Menunjuk-nunjuk Petugas, Karena Tidak Mau Diamankan, Jum’at (09/02) lalu

Sesampainya di Mako, si pengemis yang diketahui berinisial A (40) yang mengaku berasal dari Banjarmasin itu, masih saja menyulut emosi petugas dengan cara menjawab pertanyaan yang diberikan petugas dengan nada tinggi.

“Saya salah apa pak!!!” ucapnya sambil berteriak.

Selain menjawab dengan nada tinggi, ia pun terkesan berbelit-belit dan mengganti-ganti jawaban saat ditanya tentang identitasnya.

Saat digeledah tas yang dibawanya, dengan arogan ia menghambur-hamburkan isi tasnya. Yang beisi sejumlah uang, air minum dan yang cukup mengejutkan adalah handphone jenis polyphonic.

Senada juga saat koranbanjar.net mencoba mengajukan beberapa pertanyaan. Ia menjawab dengan berbelit-belit dan terkesan mengada-ada juga sedikit berbohong.

“Kasiani saya lah, keadaan saya itu sudah kayak gini. Saya itu takut waktu ditanya sama bapak-bapak itu, bukannya saya mau melawan. Saya kadang diantar sama ojeg kalau pulang ke rumah, saya juga sudah nggak punya keluarga,” ucapnya dengan nada memelas.

Padahal saat koranbanjar.net memeriksa handphonenya ada beberapa kontak dengan nama yang berbeda, dan ada salah satu kontak bernama Abah (Bapak, red). Saat ditanya, apakah ia mempunyai boss yang menjadi penadah uang yang didapatnya, ia mengaku tak mempunyai boss dan uangnya hanya ia pakai sendiri.

Kemudian, ia diberi arahan oleh petugas agar tak lagi mengemis dengan duduk di bahu jalan, lebih-lebih di dekat lampu merah karena bisa membahayakan nyawanya sendiri.(ana)