Ma’ruf Amin Diminta jadi Cawapres pada Menit Terakhir

JAKARTA — Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ma’ruf Amin mengaku awalnya dia diposisikan sebagai calon wakil presiden alternatif oleh Presiden Joko Widodo. Dia pun mengaku baru diminta persetujuan sebagai calon wakil presiden pada menit-menit akhir sebelum deklarasi.

“Sebelumnya kan saya ditanya, mau enggak jadi cawapres alternatif,” ucap Ma’ruf dalam jumpa pers di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (9/8) malam.

Menurut Ma’ruf dia baru diberi tahu menjadi calon wakil presiden hanya sesaat sebelum Joko Widodo mendeklarasikan pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden.

“Dikabari sorean, Maghrib oleh Pak Menteri Sekretaris Negara (Pratikno) via telepon,” ujar Ma’ruf.

Maka dari itu Ma’ruf terkejut ketika Jokowi mengumumkan dirinya menjadi cawapres Jokowi. Ma’ruf mengaku menjawab siap menjadi apa pun jika dibutuhkan oleh presiden. Menurutnya, itu merupakan bentuk pengabdian kepada negara.

Ma’ruf mengaku sama sekali tidak menyangka Jokowi justru memilih dirinya. Dia mengatakan selama ini tidak pernah mendapat isyarat dari Jokowi.

Ma’ruf mengamini namanya masuk dalam sepuluh nama cawapres Jokowi yang beredar sejak bulan lalu. Namun, dia menegaskan tidak ada yang memberi kisi-kisi bahwa dirinya yang akan didapuk sebagai cawapres. Para ketum partai politik pun tidak pernah memberi isyarat.

“Saya ini advokat Allah saja. Jadi cawapres ya saya bilang kalau dibutuhkan negara saya siap,” ujarnya. (ayp/cnnindonesia.com/sir)