Launching Air Mineral Darussalam, Bupati Banjar Katakan Ini

KARANGINTAN, Koranbanjar.net – Para alumni Pondok Pesantren Darussalam Martapura Kabupaten Banjar membuktikan kualitasnya dengan membuat terobosan terjun dalam persaingan dunia industri. Mengawali kiprah, pada Rabu (21/03) tadi di Desa Mandiangin Barat Kecamatan Karang Intan, digelar Launching produk air minum dalam kemasan yang diberi merk Air Mineral Darussalam.

Bupati Banjar, Khalilurahman dalam sambutannya mengaku sangat mengapresiasi terobosan dari alumni Ponpes yang pernah dipimpinnya tersebut dengan berani berkompetisi dalam dunia industri dan membuat produk berkualitas seperti air minum dalam kemasan.

“kita sangat Bersyukur karena pada hari ini Air Mineral Darussalam sudah bisa di distribusikan setelah menunggu lama, karena sebelumnya sempat mengalami keterlambatan terkendala banyaknya izin yang harus di terbitkan,” ujarnya

Sementara itu Direktur air mineral Darussalam, Muhammad Ghazali mengatakan bahwa target pasar yang utama atau prioritas dari produk Darussalam tersebut, jaringan warga alumni darussalam yang di akuinya sudah terstruktur, yaitu dari tanjung sampai Kotabaru.

“Target utama pasar kami, yaitu para alumni jebolan Ponpes Darussalam yang tersebar di Kalimantan Selatan dan saat ini sudah terstruktur,” ujarnya.

Ditanya Kenapa yang menjadi prioritas alumni Ponpes Darussalam, dia beralasan karena nantinya sebagian dari keuntungan hasil penjualan akan disisihkan untuk Pondok Pesantren Darussalam Martapura.

Diakuinya dalam sehari mesin hanya bisa memproduksi sekitar 6.000 botol air mineral dan itu dirasanya kurang untuk di distribusikan kepada para alumni yang menjadi distributor di daerah.

Adapun keunggulan dari Air Mineral Darussalam seperti yang di akui orang orang yang pernah mencoba meminum, yaitu dari segi rasa yang lebih enak dari yang air mineral yang sudah ada, karena dijelaskannya bahwa Air Mineral Darussalam menggunakan teknologi Resiver Ormosis (RO) yaitu proses penyaringan air dari 100 persen air saringan yang dapat diambil hanya 60 persen (terbaik) dan 40 persennya tidak dipakai.

Ghazali berharap perusahaan ini terus berkembang, karena dari hasil keuntungan tidak hanya untuk perusahaan, juga beberapa persennya untuk sosial, yaitu meningkatkan gaji guru Pondok Pesantren Darussalam Martapura. (sai)