Lagi, Angin Puting Beliung Menghantam 3 buah Rumah Warga di Batola

BARAMBAI, koranbanjar.net – Hujan beserta tiupan angin kencang yang melanda daerah Marabahan dan sekitarnya pada Minggu sore kemarin ternyata bukan hujan dan tiupan angin biasa.

Bagaimana tidak, di Desa Pendalaman Lama RT 6 Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala (Batola), tanpa ampun angin puting beliung menghantam beberapa buah rumah warga setempat sekitar pukul 18.30 Wita, Minggu sore (15/4).

Akibatnya, tiga buah rumah milik warga Desa Pendalaman Lama pun mengalami rusak berat pada bagian atap.

Dicatat koranbanjar,net, tiga pemilik rumah yang rumahnya menjadi hantaman angin puting beliung tersebut ialah Darmasnyah, Raini dan Taufik.

Menurut Hamid, tetangga Darmansyah, angin puting beliung awalnya bertiup dengan kencangnya dari arah timur dan kemudian menghantam bagian belakang rumah Darmansyah sampai ke bagian atap dan tengah rumahnya.

Disaat yang bersamaan, diceritakan Hamid, reruntuhan material rumah Darmasnyah menimpa rumah Taufik yang berada di samping rumah Darmansyah hingga rumah Taufik pun mengalami kerusakan.

Lanjut diceritakan Hamid, kemudian angin puting beliung kembali menghancurkan bagian atap rumah Raini yang berada tak jauh dari rumah Darmasnyah.

“Pada saat itu kami semua langsung panik. Darmasyah bersama keluarganya yang sedang ketakutan pun langsung berlari menuju rumah kami untuk mengamankan diri,” ujar Hamid kepada koranbanjar.net, Senin (16/4).

Ditambahkan Hamid, selain menghantam tiga buah rumah warga, bagian material rumah warga yang ikut terbawa tiupan angin puting beliung juga menghantam kabel listrik dari tihang PLN hingga putus.

“Saking kuatnya tiupan angin, material rumah yang ikut terbawa tiupan angin puting beliung mengenai kabel listrik di tihang PLN yang berada di depan rumah Darmasnyah hingga putus. Namun siang tadi sudah diperbaiki petugas,” cerita Hamid.

Senada dengan penuturan Hamid, saat ditemui koranbanjar.net di rumahnya, Raini juga menceritakan, angin puting beliung yang menghantam bagian atap rumahnya itu bertiup dengan sangat kuat. Akibatnya, bagian atap rumahnya yang terbuat dari material asbes pun satu persatu terbawa angin puting beliung hingga puluhan meter dari rumahnya.

“Anginnya kancang banar. Babunyi mangguruh. Puluhan meter hatap rumah ku ni dibawa angin sampai ka timbuk sana,” Kata Raini.

Kondisi Rumah Darmasyah yang rusak parah akibat hantaman angin puting beliung.

Sedangkan Darmasnyah, pemilik rumah yang rumahnya paling mengalami rusak parah akibat hantaman angin puting beliung tersebut, mengatakan kepada koranbanjar.net, sementara ini ia dan korban bencana angin puting beliung lainnya hanya mendapatkan bantuan dari BPBD Batola berupa terpal dan beberapa dose mie instan. Sedangkan bantuan dari pemerintah terkait belum ada.

Dikatakan Darmasyah yang kesehariannya bekerja sebagai pekerja upahan penggarap sawah ini, ia sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah terkait dengan segera.

“Kami sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah tertkait, karena mau diapakan lagi, jangankan membangun rumah baru, untuk makan sehari-hari saja sudah susah. Sementara ini, dari pihak Dinas Sosial Batola hanya masih melakukan pendataan tadi siang,” harap Darmasyah seraya menunjukkan kondisi rumahnya yang rusak parah akibat hantaman angin puting beliung kepada koranbanjar.net.

Darmansyah menaksirkan, kerugian tiga buah rumah dari korban bencana angin puting beliung ini apabila ditotal, mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

“Kerugian rumah kami saja menurut perkiraan kami mencapai sekitar 30 juta rupiah. Belum lagi ditambah dengan kerugian dua rumah milik korban lainnya,” pungkasnya. (dny)