Kota Banjarmasin Macet, Apa Solusinya?

Oleh : Muhammad Reza Hikmatullah

Tahun 2018 ini, Kota Banjarmasin sudah memasuki usia ke 492. Sungguh capaian usia yang begitu lama bahkan begitu berpengalaman.

Bertumbuh dan berkembangnya usia juga semakin bertumbuh dan berkembangnya segala bidang, terutama warganya yang tidak kalah banyaknya dengan capaian umurnya.

Sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan dan juga sekarang merambah ke kota metropolitan bahkan sebagai kota transit, sebagian orang yang ingin ke Kalimantan Tengah atau ke kabupaten Kalimantan Selatan bahkan Kalimantan Timur.

Penulis
Penulis

Mengalami permasalahan salah satunya yang disoroti yaitu mulai macetnya daerah titik-titik padat penduduk di waktu-waktu tertentu. Baik itu pagi hari jam orang pergi untuk mengenyam pendidikan dari sekolah hingga Perguruan Tinggi ataupun untuk mencari nafkah dalam hal ini bekerja.

Bahkan siang hari juga beberapa titik jalanan mengalamni kemacetan dari intensitas ringan hingga berat. Sore dan malam hari juga tidak kalahnya apabila lokasi tersebut merupakan lokasi padat penduduk, maka tidak salahnya menjadi lokasi pusat kemacetan.

Kemacetan itupun juga terjadi dan sering, bahkan tiap hari adanya di lingkungan Brigjen H. Hasan Baseri, tepatnya di sekitaran ULM Banjarmasin bahkan dari STIE INDONESIA sudah mulai padat arus perjalanan.

Begitu menumpuknya perjalanan di sekitar sana bisa di pagi hari, siang hari jam istirahat kerja atau saat orang pulang sekolah atau pulang kuliah. Seperti mahasiswa ULM maupun kampus sekitarnya bahkan sekolah juga pulang setelah jam 4 yaitu sekolah terdekat SMK Negeri 4 BJM dan SMK Negeri 2 BJM.

Maka akhirnya semua berbondong-bondong melewati Jalan Brigjen H. Hasan Baseri tersebut apalagi ditambah banyak orangtua yang menunggu anaknya ke luar sekolah di pinggiran jalan tersebut yang menyebabkan perjalanan menjadi melambat dan jalanan mengalami penyempitan.

Volume mahasiswa/mahasiswi ULM juga begitu banyak ke luar dan masuk di jam tersebut menambah kepadatan jalan berkali lipat.

Karena lingkungan Jalan Brigjen H. Hasan Baseri begitu banyaknya sekolah dari SMKN 4 BJM, SMKN 2 BJM, Sekolah Farmasi maupun kampus ULM, STIE INDONESIA, Akademi Farmasi ataupun masih ada lagi kampus UNISKA Juga beberapa perkantoran baik swasta dan Negeri berada di sana yang intensitas pemakaian kendaraan bermotor itu tidak kalah banyaknya. Hal itu harus dicarikan solusinya.

Saran saya semua U-Turn ditutup baik depan SMKN 4 dan juga depan Kantor Balai PU. Bagi yang dari Jembatan Kayu Tangi Banjarmasin, apabila ingin putar balik opsi pertama putar balik di depan U-Turn Gedung Wanita atau bahkan bisa menuju Lampu Merah Simpang 3 Cemara Raya atau juga di Bundaran Kayu Tangi Banjarmasin.

Bagi yang dari Bundaran Kayu Tangi/Rumah Banjar ingin putar balik bisa di depan Gedung Wanita/Depan Kampus STIE Indonesia ataupun difokuskan di Jl. S. Parman depan Gereja Eben Ezer.

Serta opsi selanjutnya bagi orangtua ataupun keluarga yang mengantar dan menjemput anaknya di SMK Negeri 4 dan SMK Negeri 2 Banjarmasin untuk menunggunya masuk di halaman sekolah atau di dalam lingkungan sekolah.

Opsi yang saya tawarkan kembali khusus untuk SMK Negeri 2 Banjarmasin dan SMK Negeri 4 Banjarmasin pulang sekolah lebih cepat dari jadwal biasa untuk menghindari kepadatan jalan/kemacetan yang terjadi didepan sekolah tersebut.(*)

Mantan Ketua Bem Fakultas Hukum Unlam