Korem Mencium Adanya Permainan terhadap Ribuan Ton Pupuk Ilegal

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Masih ingat dengan pupuk ilegal asal Cina? Sekarang ribuan ton pupuk tersebut sampai saat ini masih berada di dalam gudang penyimpanan milik Pelindo III di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

Akan tetapi, menurut informasi dari Makorem 101 Antasari yang disampaikan melalui Kepala Penerangan Resor Militer (Kapenrem) 101 Antasari, Mayor M Chairul, dalam jumpa pers yang diadakan di Media Center Penrem 101 Antasari Banjrmasin, Rabu (30/5) kemarin, disampaikan bahwa kemasan ribuan ton pupuk-pupuk illegal tersebut sedang diganti.

“Saat ini dilakukan pembungkusan ulang kemasan pada pupuk illegal yang berada dalam gudang itu karena terdapat beberapa pupuk yang karungnya rusak dan pupuknya berhamburan,” ungkapnya.

Namun menurut Mayor M Chairul, pembungkusan ulang kemasan pupuk-pupuk illegal itu justru menambah kecurigaan pihak Korem 101 Antasar.

Sebab, pihak Korem 101 Antasari mencium adanya permainan yang dilakukan oleh pihak perusahaan PT Graha Inti Jaya sebagai pemilik pupuk yang mengindikasikan ada rencana pengalihan atau pemindahan pupuk tersebut dibalik pembungkusan ulang kemasan pupuk itu.

“Kalau barang itu sudah dikemas ulang, coba kita harus pandai membaca dan jeli berpikir, mau dikemanakan barang ini?” ujar Mayor M Chairul.

Oleh karena itu, Mayor M Chairul mengajak kepada para wartawan untuk membantu  mengawal keberadaan pupuk tersebut, karena menurutnya, pengungkapan kasus pengiriman pupuk illegal ini dilakukan dengan susah payah dan penuh dengan pengorbanan.

Walaupun begitu, ditegaskan Mayor M Chairul, pihak TNI tidak mempunyai tendensi tertentu untuk suatu kepentingan terkait pihaknya yang mengajak kepada berbagai pihak untuk mengawal pengungkapan kasus pupuk ilegal tersebut.

“Penangkapan pupuk ini dengan susah payah mengorbankan tenaga, waktu dan pikiran yang kita curahkan untuk mengungkapnya,” katanya.

Menurut analisis pihak Korem 101 yang dinyatakan oleh Mayor M Chiarul, diduga ada pihak-pihak tertentu yang tidak ingin kasus pupuk ini terus  berlanjut.

“Penangkapan pupuk ini kan atas kesigapan tim Intel Korem 101 Antasari. Jangan nanti setelah kasus dilimpahkan ke kepolisian, Korem dilupakan seperti kacang lupa kulitnya,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya aparat keamanan gabungan TNI dan POLRI mengungkap pengiriman 6.500 ton pupuk illegal yang berada dalam kapal kargo MV Toyo Maru ketika bersandar di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Jumat (4/5) lalu.

Pengungkapan kasus tersebut berawal dari kejelian dan kesigapan petugas Intel Korem 101 Antasari yang curiga terhadap muatan barang yang berada di dalam kapal MV Toyo Maru.

Setelah diperiksa, ternyata kecurigaan tersebut tidak sia-sia, di dalam kapal MV Toyo Maru ditemukan 6.500 ton pupuk illegal yang kemasannya bertuliskan huruf Cina.

Namun, setelah ribuan ton pupuk illegal itu diamankan di gudang Pelindo III Banjarmasin, berhasil diungkap, hingga saat ini perkembangan kasusnya seakan-akan vakum dengan alasan sedang menunggu proses penyelidikan lebih lanjut dan menunggu pernyataan dari Kementerian Pertanian Provinsi Kalsel. (leo/dny)