Tak Berkategori  

Komunitas Skateboard tak Punya Sarana Latihan, Usul ke Pemko Malah tak Dihiraukan

BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Skateboard menjadi salah satu olahraga yang kini cukup digemari anak-anak muda di Kota Banjarbaru. Bahkan sejak 2 tahun terakhir, sekelompok anak muda Banjarbaru telah membuat Komunitas Skateboard ‘’SK8 Van Der Pijl.

 

Semangat mereka memperkenalkan sekaligus mengenalkan olah raga ini di Banjarbaru cukup gigih. Bahkan setiap pekan, khususnya Minggu pagi, mereka kerap mengadakan latihan di lapangan DR. Murdjani Banjarbaru.

Namun sayang, semangat mereka tidak diiringi dengan kepedulian dari Pemerintah Kota Banjarbaru. Mereka tidak memiliki tempat khusus untuk berlatih. Akhirnya, mereka terpaksa menjadikan taman di kawasan lapangan DR, Murdjani sebagai arena untuk latihan. Mereka berharap pemerintah Banjarbaru mau menyediakan lahan khusus untuk mereka.

‘’ Kami pernah mencoba berlatih di lapangan Gubernur tetapi kami disuruh berpindah tempat oleh petugas keamanan. Kami sudah pernah juga  mengirim proposal  kepada pemerintah untuk menyediakan lahan, namun sampai saat ini tidak ada tanggapan dari pemerintah,’’ ujar Rifqi, seorang anggota komunitas kepada UKM Komunitas Mahasiswa Jurnalistik (Komatik) Keperawan Gigi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Banjarmasin.

Komunitas ini terbuka untuk umum, anggotanya terdiri dari berbagai usia mulai dari SMP bahkan yang sudah bekerja. Mereka biasa berlatih apabila ada waktu senggang. Komunitas ini cukup berprestasi, mereka sering mengikuti perlombaan seperti ‘’Event Batulicin’’,

’Skated Day Banjarmasin’’, ‘’ MHM (Motivation Hope Movement)’’ dan pernah meraih juara 1 dalam kategori trik terbaik di Event Batulicin, kemudian juara 1 di ajang MHM.  Ajang yang mereka ikuti masih dalam tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.

Menurut mereka manfaat yang mereka dapatkan selama bergabung dalam komunitas Skateboard Banjarbaru yakni mereka bisa berolahraga sambil bersenang-senang, kemudian lebih banyak kenal dengan orang berbagai usia dan mempunyai hobi yang sama.

Dana yang biasa mereka dapatkan dari iuran anggota mereka sendiri. Mereka juga bisa berbagi pengalaman yang menarik dari  masing-masing anggota komunitas.(kelompok IV/koranbanjar.net)