Kemenag RI Lakukan Sidang Isbat pada 14 Juni

KORANBANJAR.NET – Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Bimas akan melalukan Sidang Isbat (penetapan) awal bulan Syawal 1439 H pada hari Kamis (14/6), di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag RI, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta.

Seperti dilansir koranbanjar.net di NU Online tanggal 10 Juni 2018, rencananya Sidang Isbat ini akan dipimpin oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.

Berdasarkan mekanisme dan hasil Sidang Isbat itu, Kemenag RI akan menetapkan kapan umat Islam Indonesia akan berhari raya Idul Fitri pada 1 Syawal 1439 Hijriah.

Menurut Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag RI, Juraidi, rangkaian Sidang Isbat akan diawali dengan pemaparan secara terbuka mengenai posisi hilal berdasarkan data hisab oleh pakar astronomi. Data hisab menunjukkan bahwa ijtimak menjelang Syawal 1439 H jatuh pada Kamis (14/6) sekitar pukul 02.43 Wib. Sedangkan tinggi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara 6 derajat 4 menit sampai 7 derajat 34 menit.

“Rukyatul hilal akan dilaksanakan pada Kamis (14/6) sore,” jelas Juraidi.

Selepas waktu maghrib, lanjut Juraidi, akan digelar Sidang Isbat secara tertutup yang dipimpin oleh Menteri Agama. Direktur Urais dan Binsyar, dalam sidang tersebut, akan melaporkan hasil pemantauan hilal (rukyatul hilal) yang dilakukan pada 95 titik lokasi di seluruh wilayah Indonesia.

“Laporan itu akan dijadikan dasar pengambilan keputusan penetapan 1 Syawal,” terangnya.

Usai sidang, Menteri Agama akan menggelar konferensi pers mengenai hasil Sidang Isbat, yaitu penetapan pemerintah tentang Idul Fitri 1 Syawal 1439 H atau 2018 M.

Juraidi juga menyampaikan bahwa sidang akan dihadiri para duta besar negara sahabat, Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.

“Sidang Isbat merupakan wujud kebersamaan Kemenag dengan Ormas Islam dan instansi terkait dalam menetapkan awal bulan qamariyah, terutama Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah,” ujarnya.

Idul Fitri Diprediksi Jatuh pada Hari Jumat

Sementara itu, Lembaga Falakiyah PBNU akan melakukan siaran langsung pantauan dari sembilan titik rukyatul hilal di Indonesia, yakni Kendal, Ponorogo, Kebumen, Kudus, Blitar, Majalengka, Cirebon, Tasikmalaya, Gresik, dan Jember. Di samping itu, PBNU juga akan melakukan teleconference dengan para perukyat dari sembilan titik tersebut.

Dalam almanak Falakiyah NU berdasar Markaz Jakarta, tinggi hilal sudah memungkinkan untuk bisa dilihat, yakni 7 derajat 33 menit 6 detik. Secara perhitungan hisab sesuai data tersebut, hari raya Idul Fitri, 1 Syawal 1439 H diprediksi jatuh pada Jumat (15/6). (dny)