Tak Berkategori  

Keluarga Korban Gempa Palu Minta Pemerintah Rilis Nama-Nama Korban

NASIONAL, KORANBANJAR.NET – Salah satu anggota keluarga korban gempa dan tsunami di Kota Palu, I Made Boby, yang mengaku memiliki puluhan anggota keluarga yang berada tinggal di Palu, berharap pemerintah segera merilis nama-nama korban tewas untuk masyarakat, menyusul pernyataan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menyebutkan jumlah korban tewas gempa dan tsunami telah mencapai 832 orang, 540 orang luka-luka dan lebih dari 16 ribu orang mengungsi.

“Harapan saya BNPB ataupun pemerintah bisa merilis nama-nama korban, karena mengingat 800 lebih korban telah dinyatakan tewas. Saya berharap juga keluarga saya tidak apa-apa” jelas Made saat mencari informasi ke Gedung BNPB, Jakarta, Minggu (30/9), seperti dirangkum dari VOA Indoesia (afiliasi koranbanjar.net).

I Made Boby dan Annisa Firdaus Bandu saat berkunjung ke BNPB untuk mencari informasi kondisi keluarganya. (Foto: VOA Indonesia)

Tidak jauh berbeda, salah seorang pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Annisa Firdaus Bandu, yang segera menghubungi orang tuanya yang tinggal di Palu, tetapi hingga hari ini belum dapat dikontak, juga berharap demikian.

“Harapannya semoga segera ditangani oleh pemerintah dengan bergerak cepat untuk membantu korban-korban gempa, khususnya untuk Kota Palu. Saya belum mengetahui kondisi mereka.,” tutur Annisa.

Annisa juga berharap pemerintah atau pihak BNPB dapat memberikan tumpangan ke Palu sehingga ia bisa mengecek langsung kondisi orang tuanya. PNS itu juga telah menitip pesan ke relawan di Bandara Halim Perdanakusuma yang akan berangkat ke Palu untuk mengecek keluarganya.

Sementara itu, Kepala Biro (Kabiro) Humas PMI Pusat, Aulia Ariani mengatakan, kurang lengkapnya data korban terdampak gempa dan tsunami menjadi tantangan tersendiri bagi lembaganya, terutama untuk mendistribusikan bantuan kepada korban yang terdampak.

“Beberapa bantuan yang kita kirimkan tadi pagi sudah berangkat dengan kapal laut dari Tanjung Priok menuju ke Makassar. Bantuan itu akan baru tiba di Makassar pada hari Selasa nanti. Nah, karena kita belum memliliki data jumlah korban yang terdampak, maka akan menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk bisa memprioritaskan bantuan ke mana saja dan ke berapa orang,” jelas Aulia dalam laporan VOA Indonesia, Minggu (30/9).

Aulia menambahkan, PMI juga telah mengirim 89 orang relawan untuk membantu korban di wilayah terdampak. Mereka berasal dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Utara dan Jawa Tengah.

Para relawan yang dikirim tersebut memiliki kompetensi dalam evakuasi korban, pelayanan medis dan kesehatan, perawat, pertolongan pertama dan dapur umum.

Puluhan relawan tersebut saat ini masih fokus pada penanganan korban di Palu, kemudian baru esok hari akan mengirim tim ke Donggala untuk pemetaan kondisi di kabupaten terdampak tersebut.

Aulia mengimbau, warga yang rumahnya sudah retak karena gempa agar tinggal di luar rumah atau tinggal di tempat pengungsian demi menghindari adanya gempa susulan yang dapat merobohkan rumah mereka. (voa/dny)