Tak Berkategori  

Karhutla Semakin Meluas tapi Statusnya Tidak Meningkat, Mengapa?

BANJARBARU,KORANBANJAR.NET – Meski titik-titik api yang menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kian hari makin bertambah, namun hingga saat ini status karhutla di Kalsel belum meningkat dari status siaga darurat karhutla menjadi tanggap darurat karhutla.

“Hingga saat ini status tetap sama, yakni siaga darurat karhutla,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Wahyudin, saat ditemui koranbanjar.net di kantornya, Jumat (5/10) kemarin.

Padahal, diakui Wahyudin, saat ini titk-titik api semakin bermunculan di wilayah yang sering terjadi karhutla, terlebih pada wilayah Bandara Syamsudin Noor, yang sangat menjadi atensi penting bagi BPBD Provinsi Kalsel maupun BPBD Kota Banjarbaru.

“Semakin hari semakin banyak titik-titik api baru bermunculan dan menjalar terus ke wilayah yang berpotensi terbakar. Apalagi di wilayah Bandara Syamsudin Noor. Ini sangat mempengaruhi jam kerja di bandara karena pesawat yang datang dan pergi akan terganggu,” ujarnya.

Diketahui, untuk menaikan status karhutla di provinsi menjadi tanggap darurat, maka setidaknya harus ada dua kabupaten/kota yang menaikan status siaga darurat menjadi tanggap darurat. Dengan demikian, maka status karhutla di provinsi dapat ikut ditingkatkan menjadi status tanggap darurat.

Namun hingga saat ini, diketahui masih belum ada kabupaten/kota yang wilayahnya mengalami karhuta yang kemudian meningkatkan status karhutla menjadi tanggap darurat. Oleh karenanya, saat ini status karhutla di Provinsi Kalsel masih berada di siaga darurat. (ari/dny)