Jalan Desa Dalam Pagar Ambruk, Warga Sempat Panik

MARTAPURA, KORANBANJAR.NET –  Jalan di Desa Dalam Pagar, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, ambruk, Rabu (19/09/2018). Kejadian itu membuat warga setempat menjadi cemas.

Pasalnya, jalan yang longsor itu lokasinya sangat dekat dengan rumah warga. Seperti yang diutarakan warga Dalam Pagar Ulu, Fahrudi, saat ambruknya jalan di depan rumahnya itu dia sedang berada di dalam rumah, dan dirinya mendengar suara keras.

“Sebenarnya jalan ini telah mulai lama ada retak, makin hari makin bertambah retaknya, nah baru tadi malam yang mulai terlihat langsung gerakannya, jadi dari habis mahgrib itu warga sudah waspada dan menutup akses jalan. Ada dua kali pergerakan, yang pertama saya sedang dalam rumah sekitar pukul 19.00 wita, saya mendengar ada suara ambruk gitu, yang kedua waktu tengah malam,” katanya.

Sementara Salmani, warga Desa Dalam Pagar menuturkan, kejadian dua kali yakni sehabis mahgrib dan tengah malam. Dia sempat panik melihat kejadian tersebut, berlarian ke luar rumah melihat apa sebenarnya yang terjadi.

AMBRUK - Jalan desa Dalam Pagar ambruk.
AMBRUK – Jalan desa Dalam Pagar ambruk.

“Dua kali kejadiannya. Kami sebenarnya sudah lama mengeluhkan ada pipa PDAM yang bocor, tetapi laporan kami tidak ditanggapi. Air PDAM yang bocor masuk ke dalam rongga-rongga tanah,” ujarnya

Sementara itu pihak PDAM Intan Banjar melalui Direktur Teknis Said Umar menuturkan, laporan dari warga itu telah ditindaklanjuti timnya Juli 2018 kemarin, dan hasil pengecekan ke lapangan, timnya tidak menemukan adanya pipa PDAM yang bocor.

“Kita telah menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut pada Juli kemarin, dan setelah kita melakukan beberapa kali pengecekan ternyata tim tidak menemukan adanya kebocoran seperti yang dilaporkan,” katanya.

Dia menambahkan, akibat terjadinya longsor di wilayah Desa Dalam Pagar itu, untuk sementara suplai air terpaksa dihentikan dulu untuk kawasan tersebut, namun pihaknya akan melakukan pemeriksaan saluran.

“Sementara kita stop dulu suplai air di sana, karena setelah longsor itu pipanya putus, jadi tindakan awal kita tutup dulu air ke sana, namun akan kita lakukan pemeriksaan saluran agar daerah sekitar lokasi itu dapat kita jalankan suplai airnya,” katanya.

Sementara Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Kalsel, H Makmur didampingi Konsultan Pengawas PT Winaya, Gawit Hidayat mengatakan, proyek ini sudah dikerjakan 2017 dengan menggunakan dana APBD Perubahan nilai kontrak Rp1,5 miliar. Selesai akhir 2017 dan pekerjaan ini membeton lantai jalan dengan masa pemeliharaan satu tahun.

“Jadi ini sebenarnya masih dalam masa pemeliharaan, Desembar 2018 penyerahan. Nanti dibentuk tim independen untuk menyelidiki penyebab longsor dan cara-cara penangangannya,” kata dia.

Diketahui panjang proyek jalan sekitar 400 meter dan jalan yang longsor sekitar 80 meter. Selanjutnya menunggu hasil kajian tim untuk melakukan langkah-langkah penanganan.

“Meneganai kapan tim akan memeriksa untuk memastikan penyebabnya, kita akan lakukan sesegera mungkin,” ucapnya.(sai/sir)