Jalan Berlubang di Pasar Batuah Martapura Ternyata Sudah Lama Dibiarkan

MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Jalan berlubang di Pasar Batuah Martapura, Kabupaten Banjar, tepatnya di perempatan Jl. Suka Ramai depan Hotel Mutiara, dikeluhkan para pedagang. Apalgi jika turun hujan, jalan berlubang itu akan menggenang air. Akibatnya, para pengendara akan sulit berpapasan disebabkan banyaknya lubang pada jalan tersebut.

Supiyan (30), salah seorang pedagang yang berjualan di dekat jalan berlubang itu mengatakan kepada koranbanjar.net bahwasanya jalan berlubang itu sudah cukup lama dibiarkan.

“Sudah lama sekali rusaknya jalan di sini, kasihan para pengendara yang melintas,” ujar Supiyan, Jumat (13/4).

Jalan belubang itu, lanjutnya, pernah diperbaiki saat menjelang Haul Akbar ke-13 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau sering disebut Abah Guru Sekumpul yang dilaksanakan pada 25 Maret lalu, akan tetapi hanya bersifat penambalan jalan berlubang saja.

“Ketika menjelang Haulan Abah Guru kemaren ada diperbaiki, tapi hanya penambalan lubang saja, harusnya diperbaiki keseluruhan supaya bagus lah. Kira-kira apakah ada anggaran untuk jalan pasar ini?” ucapnya.

Selain jalan berlubang, lanjutnya lagi, yang dirasa menggangu rutinitas para pedagang dan pembeli, dia juga mengeluhkan drainase yang berada disamping ruas jalan tersebut yang tidak berfungsi, padahal sebelumnya sudah pernah dilakukan pembersihan sampah di drainase tersebut.

“Padahal beberapa waktu lalu ada pembersihan drainase, tapi jika turun hujan labat pasti banjir. Sepertinya (drainase) sudah tidak bisa lagi menampung air,” keluhnya lagi.

Berita jalan berlubang lainnya bisa Anda klik di sini

Pasar Batuah merupakan pasar tradisional Martapura. Berbagai jualan ada di sana, mulai dari terasi sampai intan permata, tak ayal pasar tersebut selalu menjadi tempat favorit untuk berbelanja oleh-oleh bagi wisatawan lokal bahkan mancanegara. Mengingat Pasar Batuah sebagai pusat perbelanjaan di Martapura, Supiyan beranggapan jalan berlubang tersebut sangatlah tidak layak untuk Pasar Batuah.

“Apalagi kalau turun hujan, tinggi airnya sampai mata kaki. Meski sudah dibersihkan ya tetap aja terjadi banjir,” tutupnya. (zdn/dra)