Tak Berkategori  

Hanya di Banjarbaru, Polres Undang Pelajar Tiap Pekan untuk Revolusi Mental (Bagian II)

BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Hanya di Banjarbaru, Polres Undang Pelajar Tiap Pekan untuk Revolusi Mental (Bagian II). Terobosan yang dilakukan Polres Banjarbaru ini patut ditiru Polres-Polres lain.

Selain sukses membuat aplikasi SIHARAT untuk mencegah tindak kriminalitas secara cepat, Polres Banjarbaru ternyata juga melakukan upaya pencegahan tindak kriminal secara dini melalui “Police got to School,” yakni mengutus anggotanya untuk menjadi pengajar di sekolah-sekolah.

Hasilnya wow sangat efektif! Metode atau program Polres Banjarbaru di bawah kepemimpinan Kapolres AKBP Kelana Jaya, berupa pengajaran dan revolusi mental terhadap para siswa SD dan SMP, tak hanya membuat para pelajar banyak yang menangis karena menyesali perbuatan mereka sebelumnya melakukan perbuatan yang salah.

“Di Banjarbaru, mari kita perangi tindakan melanggar hukum sejak dini melalui metode Polisi Mengajar di tingkat SD dan SMP. Program ini sesuai MoU dengan Pemkot dan Diknas Banjarbaru,” ungkap Kapolres Banjarbaru, AKBP Kelana Jaya kepada koranbanjar.net.

Mapolres Banjarbaru berupaya menghentikan permasalahan tindak kriminal yang dialami pelajar, seperti kecenderungan mengkonsumsi narkoba dan obat berbahaya. Selain itu mengatasi persoalan sosial, seperti genk sekolah, pornografi, merokok, berkendaraan di bawah umur, ngelem, broken home dan lain-lain.

“Kita didik anak-anak pelajar, kemudian tiap Sabtu atau Minggu, mereka saya undang ke Polres melalui sekolah, kemudian kami berikan revolusi mental dengan fun game, PBB, beladiri, revolusi mental, solat berjamaah, pengajian dan tausiah. Setelah selesai mereka dipantau oleh guru di sekolah masing-masing,” jelasnya.

 

Dijelaskan lebih detil, selain mengundang para pelajar ke Mapolres, pihaknya secara rutin juga menugaskan anggota kepolisian mengajar di sekolah-sekolah sesuai jadwal yang disepakati dengan Dinas Pendidikan.

“Kalau polisi setiap minggu masuk ke sekolah-sekolah untuk menjadi pengajar, selain memberikan pendidikan, juga mencegah para pelajar yang ingin berbuat tindakan kriminal di sekolah. Mereka akan takut,” pungkasnya. ([email protected])