Gaji Guru Madrasah di Kabupaten Banjar Masih sangat Kecil

MARTAPURA, koranbanjar.net Kepala Madrasah Raudatul Ihksan, Desa Balau Kecamatan Karanga Intan Kabupaten Banjar, Ahmad Nasip masih mengeluhkan gaji yang mereka terima, karena terbilang kecil.

Keluhan itu terungkap pada Rapat Kerja Kelompok Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah (KKG) ke-12 yang diadakan di Gedung Islamic Center KH. Anang Djazouli Seman, Sabtu pukul 9 pagi. Kegiatan dihadiri Bupati Banjar KH. Khalilurrahman bersama Dinas Kementrian Agama Kabupaten Banjar dan beberapa instansi terkait.

Keluhan ini diungkapkan saat Bupati Banjar menanyakan jumlah gaji Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah . Ahmad Nasip juga sebagai perwakilan guru yang mengajar di sekolahnya langsung angkat tangan dan menerangkan jumlah gaji.

Menurut Ahmad wartawan koranbanjar.net, Sabtu (10/03), gaji yang mereka peroleh dari hasil insentif dana desa telah disisihkan per tiga bulan itu masih terbilang kecil, meskipun ditambah dengan uang insentif dari Pemerintah Kabupaten banjar.

Dia juga mengaharapkan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah lebih memperhatikan nasib gaji uru-guru Madrasah Diniyah Takmiliyah, agar bisa di sesuaikan.

“Harapan kami, ke depan nanti honor atau gaji yang kami terima ini disesuaikan lah,” ujarnya.

Karena selama ini gaji yang mereka terima selain dari dana insentif Pemerintah Kabupaten yang diberikan sebesar Rp100.000 perbulan, ditambah dari dana desa yang di sisihkan Rp100.000 pertiga bulan. “Gaji yang kami perolah juga dari hasil SPP murid,” ucapnya.

Dan untuk memenuhi tuntutan hidup, Ahmad menyambi kerjaan sebagai penyadap karet di desanya, dan itupun masih belum bisa menutupi semua kebutuhan, karena harga jual karet lagi anjlok.

“Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ulun menyadap karet, itu pun bila kawa aja,” tutupnya.(zdn/kie)