Frans Mengharapkan Martapura FC Sekarang Bisa Lebih Baik dari Dulu

MARTAPURA,KORANBANJAR.NET – Frans Sinatra Huwae menonton langsung mantan klub yang ia latih musim lalu yakni Martapura FC, saat menjamu tamunya PersiwaWamena di Stadion Demang Lehman, Rabu (25/4) kemaren.

Kedatangannya tersebut bukan hanya sekedar ingin menonton, namun juga sebagai bentuk dukungannya kepada klub kebanggaan warga Martapura itu. Ia terlihat duduk di tribun barat ditemani Erwin Gutawa, pemain belakang Martapura FC yang cedera.

Di sela-sela laga ia menuturkan kepada koranbanjar.net, bahwa ia berharap materi pemain Laskar Sultan Adam –julukan punggawa Martapura FC- lebih bagus dari materi pemain musim lalu.

“Untuk materi (pemain) yang sekarang masih belum teruji, namun saya berharap pemain yang sekarang bisa lebih baik dari yang sebelumnya,” ujar Frans.

Seperti diketahui, setelah Frans Sinatra Huwae tidak lagi melatih Martapura FC, beberapa pemain andalan Martapura FC pindah klub, diantaranya Rifan Nahumarury yang ke Mitra Kukar, kemudian Ady Setiawan yang memilih ke Barito Putra, selanjutnya Reza Saputra, Sandi Pratama dan Haris Hardiansyah yang berlabuh ke Persika Karawang, selanjutnya kiper penomenal Martapura FC yaitu Ali Budi Raharjo yang juga memilih pindah ke Madura FC, juga pemain sayap Crah Eka Angger dan Wirabuana Prayogo yang memilih hengkang.

Frans pun berharap Martapura FC dengan skuad barunya mencapai target yang diinginkan membawa Laskar Sultan Adam ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia.

“Semoga selalu mendapatkan poin penuh dan mencapai target,” tutupnya.

Pada laga kemaren Martapura FC ditaklukkan Persiwa Wamena dengan skor akhir 4-3. Kekalahan ini merupakan kekalahan perdana Martapura FC selama bermarkas di Stadion Demang Lehman sejak 2013.

Baca juga “Pecah Bujang” Laga Perdana Kandang Takluk di Tangan Persiwa Wamena

Tak ayal membuat kekecewaan bagi suporter Martapura FC. Salah satunya Rifa`i, ia menganggap pertahanan Martapura FC begitu lamban mengantisipasi serangan balik lawan.

“Selain itu sangat mudah dikecoh atau dilewati pemain lawan,” ungkapnya.

Dia menambahkan, tim pelatih harus mengevaluasi lini belakang yang dirasa rapuh. “Kecuali ingin mengalami hal serupa. Harus mempertimbangkan lagi memainkan yang dibawah perform,” pungkasnya (sai/dra)