DISPERINDAG AKAN BERLAKUKAN PANGKALAN TAK BOLEH JUAL ELPIJI 3 KILOGRAM KE PEDAGANG

BANJAR, koranbanjar.net – Langka dan mahalnya harga tabung gas elpiji isi 3 kilogram sepertinya sudah sangat meresahkan masyarakat Kalimantan Selatan, tidak terkecuali masayarakat di Kabupaten Banjar.

Menurut Badriah (36), warga yang berjualan gas elpiji di desa Tanjung Rema, Kecamatan Maratapura kepada koranbanjar.net menuturkan, di pangkalan masih menjual dengan harga standar yakni Rp18 ribu pertabung isi 3 kilogram.

“Biasa menjual Rp18 ribu per tabung, dari dulu tetap kaya gitu harganya.  Gak pernah ada naik,” ujarnya.

Ibu tiga orang anak itu juga mengaku, untuk pasokan gas isi 3 kilogram saat ini terbilang langka, bahkan di pangkalan pun tidak mesti setiap satu minggu lagi datang.

“Biasanya setiap minggu sekali datang selalu adatang, jumlahnya kadang 100 tabung, bisa juga 125 tabung. Namun dalam bulan ini harusnya sudah tiga kali datang, tapi kini hanya satu kali,” ungkapnya

Dengan langkanya tabung gas ukuran 3 kg ini, membuat warga sering bertanya kepadanya, dan dia pun mengaku prihatin dengan warga membeli di kios-kios dengan harga yang sangat tinggi.

“Banyak warga nanya, kenapa jarang datang gas, beli di kios-kios mereka ada yang sampai 50 ribu untuk satu tabung,” tuturnya.

Kelangkaan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram tak hanya terjadi di wilayah Tanjung Rema, tapi juga di wilayah Martapura lainnya.

Seperti yang diutarakan Husin (34) warga desa Keramat, Kecamatan Martapura Timur. Dia  terpaksa harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk membeli tabung gas isi 3 kg.

Dia menuturkan, biasanya dia membeli tabung gas itu hanya dengan harga Rp22 ribu, namun pada Kamis (22/02) pagi dia kaget karena harga tabung gas isi 3 kg sudah mencapai Rp35 ribu.

“Kaget, biasnya beli dengan harga Rp22 rbu, tapi hari ini udah naik jadi Rp 35 rbu, walaupun dirasa mahal, tapi harus beli. Kalau gak beli gak bisa masak istri di rumah,” ujar Husin

Pria tiga orang anak itu berharap, agar pemerintah bisa mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga tabung gas isi 3 kg ini, karena dengan kondisi seperti ini dirasa sangat memberatkan masyarakat.

“Semoga pemerintaha bergerak cepat, dan bisa menstabilkan harga lagi. Karena ini sangat memberatkan,” ujarnya

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banjar, HM Ramlan di ruang kerjanya menuturkan,  bahwa langkanya tabung gas elpiji isi 3 kg di akibatkan faktor cuaca dan kuota untuk Kabupaten Banjar pada tahun ini mengalami pengurangan sebanyak 13%.

“Ini ‘kan lagi musim penghujan, kapal-kapal pengangkut tidak dibolehkan berlayar, kalau maslah harga mahal, itu udah hukum dagang, karena barang sedikit tapi permintaan banyak, jadi otomatis ada kenaikan harga,” ujarnya

Namun Ramlan menegaskan, dari hasil peninjauan ke pangkalan-pangkalan yang ada di Kabupaten Banjar, pihaknya tidak menemukan adanya penumpukan barang.

“Dari pantauan tim kami, tidak menemukan adanya penumpukan barang oleh para pedagang,” ungkapnya.

Untuk menyiasati minimnya pengadaan tabung gas isi 3 kg, pihaknya akan memperketat pengawasan, di mana setiap pangkalan tidak boleh menjual tabung gas isi 3 kg ke para pedagang.

“Sekarang ‘kan banyak tuh para pedagang yang menggunakan gas isi 3 kg, mereka belinya dalam jumlah banyak di pangkalan, padahal mereka termasuk katagori pedagang yang berpenghasilan tinggi. Jadi nanti kita akan tekankan, tidak boleh menjual ke pedagang seperti itu” tegasnya.(sai/sen/zdn)