Dinilai Telah Menghina Guru Sekumpul, Habib Hanafi Cetuskan Petisi

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Akibat dinilai telah melakukan penghinaan dalam tausiahnya pada sebuah video yang beredar di media sosial terhadap almarhum tokoh ulama Kalsel, KH Zaini Ghani, atau yang lebih dikenal dengan gelar Guru Sekumpul, Ustadz Subhan Bawazier diajak tabayun oleh Habib Hanafi Bahasyim dalam tempo 3 x 24 jam.

Namun, setelah ditunggu dalam tempo 3 x 24 jam, Ustadz Subhan Bawazier tak juga memberikan tanggapan terkait ajakan tabayun oleh Habib Hanafi.

Menyikapi hal itu, maka Habib Hanafi memanggil Ustadz Subhan untuk dapat berhadir dalam acara ramah tamah dan silaturahmi antar ulama, umaro dan jamaah serta muhibbin ahlussunah wal jamaah (Aswaja) yang digelar di Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Kamis (12/7).

“Salam hormat, salam cinta dan salam santun dari saya untuk saudara kita seiman dan sebangsa, yaitu saudara Subhan Bawazier. Dalam sentuhan kasih sayang dan cinta, saya berharap saudara Subhan Bawazier bisa berhadir di sini,” tutur penanggung jawab acara, Habib Hanafi Bahasyim, dalam kata sambutannya.

Akan tetapi, hingga acara berakhir, Ustadz Subhan Bawazier yang ditunggu-tunggu kedatangannya tidak juga hadir. Hal ini membuat Habib Hanafi Bahasyim menempuh langkah petisi dengan pembubuhan tanda tangan para jamaah ke selembar kain sepanjang 15 meter sebagai bentuk pernyataan sikap keberatan atas perkataan dari Ustadz Subhan Bawazier yang mereka nilai telah menghina Guru Sekumpul.

“Kami sudah memberikan waktu 3 x 24 jam kepada saudara Subhan Bawazier untuk melakukan tabayun, tetapi karena yang bersangkutan sampai detik ini tidak datang, maka kami terpaksa menempuh langkah petisi,” kata Habib Hanafi.

Pada acara tersebut, Habib Hanafi menyerukan kepada umat muslim, agar menjaga perdamaian sesama umat muslim dan tidak mudah terpancing atas cacian dan hinaan apapun yang dilakukan dari pihak manapun terhadap ulama, termasuk fitnahan yang datang dari Ustadz Subhan Bawazier.

Dalam wawancaranya kepada koranbanjar.net, Habib Hanafi menjelaskan, tujuan acara ini dilaksanakan demi menjaga agar di kemudian hari tidak lagi terjadi penghinaan terhadap ulama. “Ini tidak hanya berlaku pada salah satu ulama saja, tetapi, jika fitnah ini terulang kembali terhadap ulama yang sama, atau terjadi pada ulama yang lain, khususnya dari kalangan Aswaja, maka petisi ini berfungsi untuk memperkuat kapasitas jamaah,” ujarnya.

Ditambahkannya, petisi ini dapat menjadi porsi seseorang untuk menindak kepada pihak yan berwenang bagi siapa pun setiap individu yang merasa cinta terhadap ulama ahlussunah wal jamaah.

Meski demikian, ia tetap tidak menginginkan hal ini sampai terbawa ke ranah hukum. Karena, menurut Habib Hanafi, setiap muslim dengan muslim lainnya adalah bersaudara walaupun berbeda akidah.

Acara ini dihadiri ribuan jamaah yang tak hanya datang dari berbagai daerah di Kalimantan saja, namun juga turut dihadiri oleh para jamaah yang datang dari luar Kalimantan seperti dari Pulau Jawa dan Sumatera. (leo/dny)