Dahsyatnya Bencana di Lampung, Gelombang Laut Setinggi Ini

JAKARTA — Bencana itu datang Sabtu malam pekan lalu (22/12/2018), sekitar pukul 21.30 waktu setempat, ketika banyak wisatawan tengah menikmati libur panjang menjelang Natal. Tsunami akibat letusan Gunung Anak Krakatau menghantam ujung barat Pulau Jawa dan selatan Sumatera. Gelombang air di laut setinggi empat meter merangsek ke daratan tanpa diawali gempa.

Salah satu daerah yang dihantam tsunami itu adalah kawasan wisata Tanjung Lesung yang terletak di Kabupaten Pandeglang. Hingga Senin kemarin, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal akibat tsunami berjumlah 373 orang, 1.459 orang cedera, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi.

Dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (24/12), pendiri sekaligus Direktur PT Jababeka Group Setyono Djuandi Darmono mengatakan pihaknya membutuhkan dana sekitar Rp 150 miliar untuk membangun kembali hotel-hotel yang rusak di kawasan Tanjung Lesung.

Dia menambahkan terdapat lima hotel di Tanjung Lesung yang dikelola PT Banten West Java Tourism Development Center (TDC), anak usaha dari PT Jababeka Group dengan total 250 kamar. Sekitar 30 persen dari kelima hotel itu mengalami rusak berat dan 70 persen lainnya dalam tahap perbaikan dan pembersihan.

Darmono mengatakan total kerugian sementara itu bisa ditutupi dari klaim asuransi.

“Kalau itu mesti dibangun kembali gedung-gedung (hotel) semua, barangkali perlu Rp 150 miliar. Kalau mau dibangun ulang semuanya. Kita perkirakan yang bisa kita klaim itu cukup bisa untuk membangun kembali,” ujarnya.

Ketika tsunami menyapu pesisir Banten Sabtu malam pekan lalu itu, lanjut Darmono, ada lebih dari 250 tamu dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), 60 orang dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta tamu-tamu lain menginap di kawasan Tanjung Lesung.

Darmono menambahkan berkat kerjasama dengan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah, pihaknya segera melakukan evakuasi korban. PT West Jawa TDC juga mengirim makanan, obat-obatan, dokter, dan perawat sehingga semalam semua jenazah sudah selesai dievakuasi dan diidentifikasi, lalu dibawa ke keluarga masing-masing. Sedangkan korban luka dilarikan ke rumah sakit.

Meski begitu, pencarian terhadap korban hilang masih terus dilanjutkan. PT Jababeka juga mengerahkan seluruh anak usahanya untuk membantu korban tsunami. Dia mengungkapkan banyak tamu yang selamat di Tanjung Lesung karena menginap di kamar-kamar yang terbuat dari kontainer.

Darmono berharap hotel-hotel di kawasan Tanjung Lesung bisa beroperasi lagi pada 1 Januari 2019 karena banyak tamu yang sudah memesan untuk merayakan malam pergantian tahun.

Sementara, sedikitnya 681 rumah, 69 hotel dan vila, 420 perahu dan kapal, 60 warung, serta puluhan kendaraan rusak. Tsunami melanda dua kabupaten di Provinsi Banten, yakni Pandeglang dan Serang, serta tiga kabupaten di Provinsi Lampung, yaitu Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.

Menurut BNPB, jumlah korban paling banyak dan daerah terdampak paling parah adalah daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang. Sebab wilayah ini merupakan kawasan wisata dengan hotel dan vila yang berjejer di sepanjang pantai. Apalagi saat kejadian tsunami, sedang libur panjang sehingga banyak wisatawan yang menginap di sana.

BNPB menegaskan tidak adanya peringatan dini tsunami juga menyebabkan besarnya jumlah korban karena masyarakat tidak memiliki cukup waktu untuk menyelamatkan diri. (voa/fw/em/sir)