Cuma Masalah Topi Jatuh di Jalan, Nyawa Supian Melayang

MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Setelah satu hari satu malam pencarian pelaku pembacokan yang menewaskan Supiannor alias Anang Supian (25 tahun),  Tim Anti Preman (Tekap) Resmob Polres Banjar bersama Resmob Polres Tapin, berhasil menangkap pelaku, Mujiono (27 tahun) alias Yono dan Basrun (53 tahun) yang merupakan ayah Yono, di Desa Sungai Puting, Kecamatan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin, Jumat (16/11/2018) malam, sekitar pukul 22.30 Wita.

Sebelumnya ayah dan anak ini kabur usai mengeroyok dan menebas Supian, di Desa Tambak Anyar Ulu RT 4, Kecamatan Martapura Timur, Kamis (15/11/2018) sekitar pukul 15.30 Wita. Meski sempat dilarikan ke RS Rtu Zalecha, nyawa Supian tak sempat terselamatkan.

“Keduanya kami tangkap tadi malam sekitar pukul 22.30 Wita, di Desa Sungai Puting, Kecamatan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin,” ujar Kasat Reskrim Polres Banjar, AKP Sofyan, melalui Kanit Resmob, Ipda Nur Arifin, Sabtu (17/11/2018) siang.

Dijelaskannya, awal kejadian bermula ketika korban Supian dan pelaku Yono serta saksi Hj Faridah alias Diah mengelar minuman alkohol di samping rumah Hj Fardiah di Tmbak Anyar Ulu.

Selanjutnya korban berniat meminjam sepeda motor milik Yono namun ditolak. “Akhirnya pelaku dan korban bersitegang dan adu mulut, tidak lama kemudian Yono pulang ke rumahnya yang berada di seberang tempat mereka menggelar minuman keras kemudian kembali mendatangi Supian dengan membawa parang dan antara Yono dan Anang Upi adu fisik,” kata Arifin.

Berdasarkan keterangan saksi, lanjutnya, Yono menggunakan parang, sedangkan korban dengan tangan kosong. “Diah sempat memisahkan keduanya, namun tak lama ayah Yono, yakni Basrun, datang membawa parang dan langsung menebaskannya ke bagian punggung korban berkali-kali,” jelasnya.

Sementara Hj Diah menceritakan kepada koranbanjar.net, awalnya korban dan Yono datang ke rumahnya menggunakan motor, namun sebelumnya topi milik Yono jatuh di jalan.

“Supian mau ngambilkan itu topi (milik Yoyo), namun karena takut kenapa-kenapa si Yoyo tidak mau meminjamkan (kendaraannya), yaudah gak jadi kata si Supian, ini (kuncinya) pakai saja kendaraanya kata Yoyo, karena (Supian) sudah meraju (merajuk) tak mau lagi dia, kemudian timbul cek-cok, lalu (Yoyo) pulang sambil ngomel,” jelas Diah di RS Ratu Zalecha Kamis (15/11/2018) usai magrib.

Setelah itu, lanjut Diah, Yoyo kembali dengan membawa dua buah golok. “Yang ini (Supian) pegang satu (golok), yang itu (Yoyo) pegang satu, kami bertiga, ditebasnya korban kemudian jatuh ke bawah. Tak lama datang bapaknya (Basrun) dan berkata; lepasin golok anaknya, karena kami  tak mau (lepas golok) turun lah dia (Basrun) langsung begini (mencontohkan menebas dengan golok), saat itu kabur lah aku dengan golok di tangan, masa aku diam cari mati,” papar Diah.

Masih di tempat yang sama, ayah korban Hasbullah mengaku begitu terpukul mendengar kabar bahwa anaknya harus meninggal akibat masalah spele. “Saya berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal dengan apa yang dilakukan kepada anak saya,” ungkapnya.

Saat ini kedua pelaku sudah mendekam di jeruji besi guna mempertanggung jawabkan perbuatan mereka. Pihak kepolisian Polres Banjar pun sudah menyita sejumlah barang bukti untuk menjerat pelaku. (dra)