Tak Berkategori  

Awalnya Ponpes Raudhatun Nasyi’in Cuma Punya 5 Santri, Sekarang sudah Begini…

BANJARBARU- Yayasan Raudhatun Nasyi’in di Komplek Bumi Berkat 7, Kelurahan Sungai Besar ini menyediakan sarana pendidikan berupa Pondok Pesantren sekaligus Panti Asuhan. Yayasan yang didirikan sejak tahun 2011 ini sekarang telah menampung kurang lebih 140 santri.

Dibentuk 4 pemuka agama, termasuk Ustadz Hendry Admaja, S.HI selaku pimpinan pondok pesantren merangkap pimpinan panti asuhan. Sejak mulai dibentuk hingga keluar izin dari pemerintah tahun 2013, pondok pesantren ini hanya memiliki 5 santri.

Tetapi sekarang telah banyak santri yang ditampung disini, meskipun dengan kuota yang terbatas dan dengan syarat tertentu. Panti asuhan disini untuk sementara hanya untuk anak laki-laki, dengan syarat dia adalah anak yatim atau dhuafa serta masih berumur di bawah 12 tahun,

“Dalam 2 tahun terakhir ini, Alhamdulillah rezekinya lancar. Dan uangnya cukup untuk kebutuhan panti dan rencana penerimaan santri baru tahun depan. Awal bulan puasa nanti Insya Allah 80 orang lagi yang akan masuk. Untuk anak yatim dan dhuafa yang orang tuanya kurang mampu atau dia terpaksa putus sekolah akan kami selalu usahakan,” terangnya.

Probelamatika di pondok pesantren biasanya banyak yang tidak betah lalu memilih untuk keluar, karena peraturan yang ketat dan jadwal yang padat. Sehinggga ujar Ustadz Hendry, kalau tidak niat dari hati ya susah untuk bisa bertahan. Tetapi dengan adanya santri yang keluar itu memberikan kesempatan anak lain yang membutuhkan, dan menambah kuota penerimaan di tahun berikutnya.

Ditanya tentang apa saja kegiatan disini, beliau menjawab kegiatan umumnya seperti di pondok pesantren kebanyakan yaitu belajar dikelas dengan kurikulum pondok pesantren, sholat berjama’ah, dan ada juga tahfidz Alqur’an yang dipilih dari para santri yang memang berbakat untuk itu. Dan juga disini diadakan kegiatan keterampilan, di luar kegiatan keagamaan yang bisa menambah wawasan dan mengasah skill para santri di sini.

“Kami bekerjasama dengan PAUD Dikmas mengadakan keterampilan menjahit, nanti instrukturnya yang datang kesini dan mesin jahitnya mereka yang menyediakan. Ke depan kami berencana menambah keterampilan mekanik atau montir,” ujarnya.

“Sebenarnya kami ingin menyelenggarakan keterampilan yang bermanfaat untuk ke depan, tapi itu tergantung dari adanya donatur, karena kalau kami sendiri yang menyelenggarakan biayanya ‘kan banyak,” ujarnya lagi.

Pondok pesantren dan panti asuhan ini tidak punya donatur tetap. Lahan tempat berdirinya pondok pesantren dan panti asuhan ini pun masih dalam tahap pembebasan lahan. Bangunan kelas dan asrama juga masih dalam proses pembanguanan.

Sehingga masih sangat perlu bantuan dan donasi. Jika anda ingin menyumbangkan sedikit rezeki untuk pembangunan pondok pesantren ini, bisa anda kirimkan melalui rekening BRI 1683-01-001092-53-6 dan BNI Syariah 8789999899-IDR a/n Panti Asuhan Raudhatun Nasyi’in. Atau anda bisa langsung datang ke alamat Jl. Mistar Cokrokusumo (Bumi Berkat 7) RT. 02 RW. 01, Kelurahan Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru. (ana)