Tak Berkategori  

Apa yang Dimaksud ‘Sunnah Rasul’ di Malam Jum’at, Ini Ulasannya

Hari Jum’at merupakan hari yang mulia bagi umat muslim. Di hari Jum’at juga terdapat beberapa sunnah dan kewajiban yang harus dijalankan umat muslim, terkhusus para laki-laki. Apa saja sunnah dan kewajiban tersebut ? Akan dibahas dalam tulisan berikut.

SITI  MUHASANAH,  Banjarbaru

Di bawah ini juga ada  penjelasan mengenai sunnah Rasul yang biasanya dikonotasikan dalam hal hubungan suami istri oleh sebagian orang.

Menurut Ustadz  Hendry Admaja, S.HI (34), Rasulullah tidak mengspesifikkan sunnah itu untuk malam Jum’at, tetapi untuk hari Jum’atnya. Seperti yang diriwayatkan Abu Daud, sebaik-baiknya hari untukmu itu adalah hari Jum’at,

“Yang namanya hari Jum’at itu mulai Kamis sore ba’da magrib, sampai Jum’at sore saat adzan magrib. Dalam kalender hijriah saat masuk waktu magrib itu adalah pergantian hari. Tidak seperti hitungan masehi yaitu saat jam 12 malam baru dihitung pergantian hari,” ucapnya.

Beliau menambahkan, ada sunnah yang sangat baik untuk dilakukan pada hari Jum’at. Di antaranya adalah mandi, bersiwak (menggosok gigi dengan kayu siwak), memakai pakaian yang bagus dan memakai wewangian. Serta memotong kuku, dan membaca surah Al Kahfi.

“Membaca surat Al Kahfi ini sendiri ada yang meriwayatkan membacanya 10 ayat, yaitu ayat 1 sampai ayat 10 yang gunanya agar terbebas terbebas dari fitnah Dajjal. Kalau yang disunnahkan Rasullulah yaitu Suratul Kahfi itu berarti satu surah penuh, kalau yang disebutnya ayatul Kahfi mungkin bisa saja hanya beberapa ayat, ” tambahnya.

“Sedangkan untuk kewajibannya untuk laki-laki adalah mendengarkan khotbah sebelum shalat Jum’at dan menjalankan ibadah sholat jum’at, ” tambahnya.

Sunnah yang sangat jarang dibahas adalah, sholat subuh berjama’ah di masjid di pagi hari Jum’at. Karena selain keutamaan sholat subuh adalah berjama’ah di masjid dan lebih istimewa lagi saat dilaksanakan pada hari Jum’at. Selain itu waktu berdo’a yang paling mustajab menurut Imam Muslim adalah di antara imam berkhotbah sampai saat menjelang sholat Jum’at.

Sedangkan menurut Abu Daud adalah saat waktu setelah ashar. Selain itu sunnah lain yang baik dilakukan saat hari jum’at adalah memperbanyak zikir serta sholawat kepada Rasulullah SAW.

Keutamaan yang lain adalah meninggal di hari Jum’at. Menurut beberapa ulama, Jum’at malam setelah magrib masih dianggap hari Jum’at, sehingga orang yang meninggal saat hari Jum’at setelah adzan magrib masih dianggap meninggal di hari Jum’at. Tapi disebut sebagai sebagai dho’if.

Ditanya tentang sunnah Rasul yang biasanya ramai digembar gemborkan orang dan dikonotasikan ke hubungan suami istri. Beliau menjawab, yang namanya melayani suami tak hanya pada hari Jum’at, tapi sudah menjadi kewajiban seorang istri menawarkan diri melayani suami.

“Kalau untuk sunnah Rasul malam jum’at itu tidak hadis spesifiknya, cuma kalau yang namanya melayani suami kan harusnya setiap saat. Tetapi kalau malam Jum’at kan nilainya ibadah lebih besar, jadi ulama tu berijtihad kan disitu. Kada harus malam Jum’at, malam lain pun wajib karena itu kewajiban bagi seorang istri yaitu melayani suaminya,” ujarnya.

Ditanya tentang apakah pasangan suami istri yang berhubungan saat malam jum’at bisa membunuh iblis, begini jawaban beliau..

“Kalau iblis atau syaitan nggak ada ya, tapi kalau pahalanya seperti berjihad membunuh 75 yahudi ada tapi itu dho’if. Dho’if artinya boleh dipakai beramal tapi tidak bisa difatwakan sebagai hukum. Jadi, kalau dikatakan ini termasuk sunnah lalu diekspos untuk konsumsi umum itu mungkin kada perlu. Karena disitu riwayatnya Dho’if jadi mempertanggung jawabkannya jadi susah. Kalau untuk dipakai pribadi sih boleh-boleh saja,” pungkasnya. (*)